Sebanyak 79 Perusahaan Haji dan Umrah di Gaza Terancam Tutup

Seorang wanita jamaah haji Palestina di dalam bis yang akan melintasi perbatasan Rafah. (Foto: dok. IBN Live)
Seorang wanita jamaah haji di dalam bis yang akan melintasi perbatasan . (Foto: dok. IBN Live)

Gaza, 7 Jumadil Awwal 1437 / 15 Februari 2016 (MINA) – Perusahaan haji dan umroh di Jalur Gaza selatan menyerukan kebangkitan musim umrah yang akan runtuh sehubungan penutupan perbatasan Rafah yang berkelanjutan.

Dalam konferensi pers pada Ahad (14/2), perusahaan mereka mengajukan permohonan ke Pemerintah Palestina, Mesir dan Kerajaan Arab Saudi.

Kepala Perhimpunan Perusahaan Haji dan Umrah, Awad Abu Mathkour mengatakan, semua kontrak yang diperlukan dengan Arab Saudi untuk mengelola perjalanan umrah telah disusun dan kami menunggu penyeberangan Rafah dibuka, sehingga perjalanan dapat dilakukan ke Arab Saudi. Demikian The Palestinian Information Centre memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Mathkour menunjukkan ada 79 perusahaan haji dan umrah Palestina terancam dengan penutupan perbatasan karena lumpuhnya musim umrah. Sebanyak 12.000 nama telah terdaftar sejauh ini di perusahaan-perusahaan umrah.

Mathkour mengatakan, waktu yang dibutuhkan untuk menyelamatkan musim ini dalam jangka waktu tiga bulan setelah dua bulan telah berlalu.

Pihak berwenang Mesir melanjutkan penutupan perbatasan Rafah dengan Gaza dan telah mencegah perjalanan umrah selama dua setengah bulan. (T/nrz/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)