Tepi Barat, 9 Muharram 1436/2 November 2014 (MINA) – Organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) mengatakan, Israel telah menahan 15 warga Palestina di sel isolasi selama lebih dari tiga bulan.
Tahanan Palestina mengatakan kepada seorang pengacara dari Tahanan Palestina Society (PPS). Sabtu bahwa 15 tahanan Palestina dipindahkan dari Jalbou ke Shatta penjara Israel pada 12 Juni untuk sel isolasi sebagai hukuman atas “usaha menggali terowongan,” demikian dilaporkan Press TV seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Menurut laporan para narapidana yang ditahan di penjara-penjara Gilboa, HaSharon, Ayalon, Nafha dan Nafha, serangan sel di fasilitas penjara Israel semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir ini.
Menuru Para tahanan Palestina, saat penggerebekan pada malam hari, penjaga penjara Israel menyerang narapidana dengan berbagai senjata dan mengikat mereka dengan manset plastik.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Pada 25 Oktober, PPS mengatakan, penjaga penjara Israel telah melakukan beberapa serangan di penjara Ramon sejak awal Oktober.
Otoritas penjara Israel juga melarang sejumlah saluran TV untuk meliput dan menolak memberikan selimut, seprai dan pakaian bagi para narapidana Palestina.
Tahanan Palestina di penjara-penjara Israel secara teratur melakukan aksi mogok makan untuk memprotes situasi yang tidak manusiawi terhadap mereka, termasuk memburuknya kondisi kesehatan dan penahanan administratif.
Penahanan administratif adalah semacam penjara tanpa pengadilan atau biaya yang memungkinkan Israel untuk memenjarakan warga Palestina selama enam bulan. Perintah penahanan dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang tidak terbatas. (T/P002/R01)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan