Bangui, 5 Safar 1435/8 Desember 2013 (MINA) – Milisi Kristen melancarkan serangan di ibukota Bangui, Afrika Tengah memicu timbulnya perang sektarian antara komunitas Kristen dengan Islam, diberitakan setidaknya sekitar 300 orang tewas selama akhir pekan ini.
Kepala Petugas PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan OCHA (UN Officer for the Coordination of Humanitarian Affairs), Amy Martin mengatakan, pasukan perdamaian PBB berpatroli di jalan-jalan utama, membantu menjaga keamanan dari serangan selanjutnya.
“Serangan pembunuhan semakin meningkat,” ujar Martin, menurut laporan Onislam yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Kerusuhan terjadi pasca oposisi menggulingkan Presiden Francois Bozize, Maret lalu, setelah perjanjian damai gagal dilaksanakan.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Palang Merah setempat mengatakan pada Jum’at malam (6/12) ditemukan sejumlah 281 mayat di jalan-jalan kota. Angka tersebut terus meningkat selama pekan ini.
Pasukan Perancis yang memperkuat penjagaan keamanan disebar di bagian utara dan timur negara itu untuk mengamankan jalan utama dan kota-kota sekitarnya.
“Kami menyebar pasukan keamanan di luar Bangui,” kata juru bicara militer Perancis, Gilles Jarron.
Terdapat sekitar 2.500 tentara dari Pasukan Stabilitas Uni Afrika MISCA (The African-led International Support Mission in the Central African Republic) di daerah itu, dipimpin Republika Afrika Tengah. Sedangkan pasukan perdamaian Perancis berjumlah sekitar 1.200 tentara. (T/P013/R1)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)