Sedikitnya 31 Tahanan Wanita Palestina Masih Menderita di Penjara Israel

Ramallah, MINA – Komisi Urusan Narapidana dan Mantan Narapidana melaporkan, otoritas pendudukan Israel masih menahan 31 tahanan wanita Palestina di penjara-penjara yang menjadi sasaran pelanggaran harian.

Komisi menyatakan dalam sebuah pernyataan pers seperti dikutip dari Wafa, Selasa (12/4), Etaf Jaradat (50 tahun) dari kota Al-Saila Al-Harithiya, barat Jenin yang ditahan 27 Desember 2021 di pusat penahanan Damoun, mengalami ketidakteraturan detak jantung akibat kondisi penahanan yang sulit.

Anggota Komisi Urusan Narapidana, Hanan Al-Khatib mengatakan, Jaradat ditangkap setelah penangkapan ketiga putranya, rumahnya dihancurkan dan dia menjadi sasaran interogasi.

Saat ini Jaradat berada di sel yang menjijikkan, sempit, tanpa jendela, dinding kasar dan lampu kuning redup.

“Salah satu adegan yang paling sulit adalah kehadiran putra saya di sel yang berseberangan dengan sel tempat saya berada. Unit yang disebut “Nahshon” dicegah untuk melihat dan berbicara dengannya, dan mereka menutup jendela sel sehingga saya tidak bisa melihatnya,” kata Hanan menirukan perkataan Jaradat.

Selain Jaradat, para tahanan wanita hidup dalam kondisi penahanan yang sangat sulit, terutama mereka yang baru saja dihukum, seperti Shurooq Al-Badan, Shurooq Dwayyat, Bushra Al-Taweel dan Fatima Alyan.

Komisi tersebut mengatakan, otoritas pendudukan terus melanggar hak-hak Palestina di pusat-pusat interogasi dan penahanan, tanpa memperhitungkan usia mereka. (T/RE1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.