Sekelompok Pemukim Ilegal Israel Bakar Sekolah Palestina di Galilea

(Foto: PNN)
Sebuah Palestina di Desa Tuba di wilayah Galilea, tanah Palestina 1948 telah dibakar sekelompok , Sabtu (23/1) malam).(Foto: PNN)

Galilea , 14 Rabi’ul Akhir 1437/24 Januari 2016 (MINA) – Sekelompok pemukim ilegal Yahudi Israel, Sabtu (23/1) malam, telah membakar sebuah sekolah Palestina di Desa Tuba di wilayah Galilea, tanah Palestina 1948.

Penduduk setempat mengatakan bahwa api meningkat sekitar pukul 23:00 waktu setempat, dan petugas pemadam kebakaran bergegas ke tempat kejadian berupaya memadamkan api, demikian Palestine News Network (PNN) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Media Israel mengatakan bahwa sekolah itu dibakar oleh kelompok Israel “Balas Dendam” yang juga menjadi pelaku sejumlah serangan pembakaran pada keluarga, gereja, masjid dan sekolah di beberapa wilayah Palestina.

Tiga hari yang lalu, kelompok yang sama telah diduga merusak rumah pemimpin atheis Israel dengan slogan-slogan dari Kitab Perjanjian Lama di pintu dan dinding rumahnya. Ancaman juga termasuk surat dan pisau yang ditanam pada pintu masuk rumah. Atheis adalah kalangan yang anti Tuhan dan tidak mengakui adanya Tuhan.

Pekan lalu, kelompok ini juga telah menyemprot slogan yang menyerukan penyembelihan umat Kristen, pada dinding biara tua di Al-Quds.

Pada Juli, Kelompok Balas Dendam ini membakar rumah keluarga Dawabsheh dalam waktu semalam di desa Duma dekat Nablus, membunuh bayi berusia 11 bulan Ali Dawabsheh dan kedua orang tuanya. Hanya satu anggota keluarga selamat, Ahmad Dawabsheh (4), dan sampai kini dia masih belum pulih dirawat di ICU.

Kelompok ini  juga diduga menjadi pelaku pembunuhan Mohammad Abu Khdeir (16) yang mereka culik dan membakarnya hidup-hidup pada Juli 2014.

Menurut Kantor Berita Internasional, telah ada lebih dari 43 serangan serupa terhadap gereja-gereja, masjid dan biara-biara di tanah yang diduduki Israel, Tepi Barat dan Al-Quds Timur sejak tahun 2009, dan jumlah ini telah meningkat tajam sejak tahun lalu.

Pihak Israel mengklaim otoritas pendudukan memulai penyelidikan, tetapi sering gagal untuk menahan para teroris untuk bertanggung jawab atas kejahatan mereka, seperti dalam kasus Dawabsheh, di mana Israel mengatakan bahwa bukti terhadap tersangka Yahudi itu “tidak cukup” untuk mengadilinya.

Sebuah laporan oleh kelompok HAM Israel Yesh Din menemukan bahwa dalam lima tahun terakhir, hanya tiga persen dari investigasi kriminal yang diluncurkan oleh Polisi Militer Divisi Investigasi Kriminal pada terduga pelanggaran oleh tentara Israel terhadap warga Palestina mengakibatkan dakwaan tersangka.

Laporan itu mengatakan bahwa “polisi Israel menutup 85,3 persen dari penyelidikan karena kegagalan untuk menemukan tersangka atau menemukan bukti yang cukup guna mendakwa tersangka; hanya 1,9 persen dari keluhan warga sipil Palestina terhadap serangan para pemukim ilegal Israel mengakibatkan keyakinan, dan 7,4 persen dari investigasi yang dihasilkan dakwaan terhadap tersangka.” (T/R05/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Israeli settlers arson Palestinian school in the Galilee