SEKJEN AWG: ISRAEL UJI COBA RESPON UMAT ISLAM DENGAN KUASAI AL-AQSHA

Ir. Nur Ikhwan Abadi saat menyampaikan materinya dihadapan puluhan peserta Tabligh Akbar yang diadakan Jama'ah Muslimin (Hizbullah) di Pondok Pesantren Al-Fatah Sarolangun Jambi. Jum'at, (25/9). Photo : Huda/MINA
Ir. saat menyampaikan materinya di hadapan peserta tabligh akbar yang diadakan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Pondok Pesantren Al-Fatah Sarolangun Jambi. Jum’at (25/9). (Foto: Huda/MINA)

Sarolangun Jambi, 14 Dzulhijjah 1436/28 September (MINA) – Aksi penyerbuan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi dan polisi   ke kompleks Masjid Al-Aqsha, Kota Al-Quds, , beberapa hari terakhir merupakan serangan terburuk sejak tahun 1967.

Sekretaris Jenderal , Ir. Nur Ikhwan Abadi mengatakan, Otoritas Pendudukan Israel sedang menguji coba respon umat Islam saat Masjid Al-Aqsha dinodai di tengah kesibukan negara-negara sekitar Palestina sibuk dengan permasalahan dalam negerinya masing-masing.

“Sejak tahun 1967, pekan lalu adalah kejadian terburuk bagi Al-Quds di mana Israel berhasil menguasai Masjid Al-Aqsha, merusak dan membaginya dengan waktu dan tempat bagi Muslim dan Yahudi, “ ujar Nur Ikhwan yang juga Kepala Biro Timur Tengah Mi’raj Islamic News Agency (MINA) itu.

Saat menyampaikan tausyiahnya di hadapan ratusan jama’ah tabligh akbar yang diadakan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jambi di Masjid At-Taqwa Pondok Pesantren Al-Fatah  Jambi, Jumat (25/9) malam, Nur Ikhwan mengatakan, Israel mulai membagi jatah waktu bagi pengunjung Muslim di Masjid Al-Aqsha.

“Pada pukul 8 sampai 11 pagi mereka melarang seluruh umat Islam untuk memasuki komplek Al-Quds, ini terjadi di tengah kesibukan negara-negara di sekitar Palestina mengurusi kisruh dalam negerinya masing-masing, “ ujar relawan yang pernah lima tahun berada di Gaza untuk proyek pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RS Indonesia) yang digagas lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Commitee (MER-C) itu.

Aqsa Working Group (AWG) adalah lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsha.

Lembaga AWG dibentuk berdasarkan keputusan yang dihasilkan oleh Sidang Akhir Al-Aqsa International Conference di Jakarta, pada 20 Sya’ban 1429H atau 21 Agustus 2008M.

Al-Aqsa International Conference tersebut dihadiri oleh unsur pimpinan organisasi massa Islam, Kedutaan Besar sejumlah negara Muslim, pimpinan lembaga pendidikan umum maupun pendidikan Islam, pimpinan lembaga da’wah, pimpinan media massa Islam dan sejumlah individu yang berkonsentrasi kepada perjuangan muslimin dalam rangka pembebasan Masjid Al-Aqsha.

Namun, lanjut Nur Ikhwan, menurut narasumber di Al-Quds menginformasikan kepadanya, penduduk pribumi Al-Quds, jamaah Muslim Palestina, akan terus bertahan mengerahkan seluruh kekuatan untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsha dari serangan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi dan militer entitas Zionis itu.

“Kami Muslimin di Palestina akan terus menjaga kiblat pertama umat Islam ini sesuai kemampuan kami, kami memerlukan doa dari kaum muslimin dari Indonesia, mudah-mudahan kami diberikan kekuatan dan kesabaran untuk mempertahankan masjid ini. Saat bangsa-bangsa di sekitar Palestina diam kami akan berada di garis terdepan menghadapi zionis, “ ujarnya menirukan pernyataan seorang tokoh Islam di Al-Quds tersebut.

Lebih lanjut Nur Ikhwan menceritakan bagaimana sifat sabar sudah menjadi pakaian para warga Palestina.

“Mereka (warga Gaza-red) sangat sabar, tahun 2014 lalu ada seorang bapak yang membawa jenazah anak dan istrinya ke rumah sakit setelah rumahnya hancur akibat serangan Zionis Israel,  setelah dia taruh jenazahnya, dia ucapkan, alhamdulillah, saya sudah berhasil mempersembahkan apa yang saya punya untuk Al-Aqsha, diikuti dengan takbir dan sujud syukur seluruh yang ada di rumah sakit tersebut, “ ujar Nur Ikhwan mengisahkan pengalamannya.

Nur Ikhwan menghimbau seluruh Umat Islam khususnya di Indonesia untuk membantu semaksimal mungkin saudara-saudara di Palestina

“Keteguhan dan kesabaran warga Palestina menjaga kiblat pertama kaum muslimin, semoga dikuatkan oleh Allah, kita punya kewajiban untuk membantu minimal doa dan bantuan dana buat mereka, “ ujarnya.

Sejak 2010 AWG terus konsen menyalurkan bantuan dari rakyat Indonesia, bahkan pada saat Agresi militer Israel selama 51 hari, lembaga kemanusiaan ini juga menyalurkan bantuan rakyat Indonesia kepada rakyat Gaza yang menjadi korban agresi brutal tersebut.

Bantuan berupa uang tunai kepada anak-anak yatim yang orang tuanya syahid akibat agresi israel dan juga penyaluran bantuan sembako kepada warga Gaza yang mengungsi akibat rumahnya hancur dibombardir oleh Israel.(L/K08/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0