Jakarta, MINA — Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI), KH Anwar Abbas, berpesan masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan kejadian kericuhan di sejumlah wilayah Papua.
Kericuhan Papua dipicu ulah oknum tak bertanggung jawab terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur akhir pekan lalu.
Menurut Buya Anwar, begitu akrab disapa, banyak sekali isu yang bermacam-macam yang kebenarannya diragukan dan justru memperkeruh suasana.
Dia berharap masyarakat tetap tenang sehingga bisa menilai situasi secara jernih dan masalah lekas selesai.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
“MUI mengimbau masyarakat agar tetap tentang dan mampu mengendalikan diri serta tidak terprovokasi oleh isu yang bermacam-macam agar damai tetap terjaga dan tidak semakin keruh,” kata Buya Anwar kepada MUI.or.id di Jakarta, Senin (19/8).
Dia mengingatkan, Indonesia baru saja memperingati usianya yang ke-74. Karena itu, menurut dia, sudah seharusnya Indonesia menjadi negara yang dicintai dan tidak menimbulkan konflik perpecahan lagi. “Indonesia yang kita cintai ini adalah miliki kita bersama yang harus kita jaga dan pelihara bersama,” ujarnya.
Buya Anwar menyayangkan peristiwa kericuhan akibat rasisme oleh oknum di Jawa Timur. Dia menilai, kalau saja aparat penegak hukum waktu itu bisa lebih profesional menghadapi masalah, peristiwa di beberapa daerah di papua hari ini tidak perlu terjadi.
Karena itu, dia meminta ke depan para aparat penegak hukum bekerja lebih profesional agar masalah serupa yang membahayakan persatuan bangsa tidak terulang.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
“Kepada pihak aparat keamanan dan penegak hukum, MUI mengimbau agar bekerja profesional sehingga masalah yang kita hadapi dapat kita atasi dengan baik,” katanya. (R/R01/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?