New York, 27 Ramadhan 1438/22 Juni 2017 (MINA) – Dalam komentar pertamanya mengenai krisis yang menimpa Kashmir, Sekjen PBB Antonio Guterres mengakui bahwa dia terlibat dalam upaya untuk menyelesaikan sengketa antara India dan Pakstan.
Menghadapi konferensi pers perdananya di markas besar PBB di New York, Rabu, setelah menjabat pada bulan Januari lalu, Guterres ditanyai oleh wartawan dengan sejumlah pertanyaan mengenai sengketa Kashmir, tegangnya hubungan Indo-Pak dan juga memburuknya situasi di sepanjang Garis Kontrol (LoC) di perbatasan kedua negara.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Guterres mengatakan, ia berupaya membawa kedua pemimpin negara ke meja perundingan melalui pertemuannya dengan Perdana Menteri kedua negara.
“Menurut Anda mengapa saya bertemu tiga kali dengan Perdana Menteri Pakistan dan dua kali Perdana Menteri India?” katanya sambil tertawa. “Bagi seseorang yang dituduh tidak melakukan apa-apa, ini adalah pertemuan yang cukup banyak.”
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Sebelumnya, Sekjen PBB dikritik karena dinilai telah menghindari dan enggan bertindak untuk meredakan ketegangan antara India dan Pakistan mengenai masalah Kashmir. Demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Guterres bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di St Petersburg, Rusia, pada awal Juni di sela-sela Forum Ekonomi Internasional (IEF).
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif dan Guterres bertemu di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos pada bulan Januari dan sekali lagi di bulan ini di Astana, Kazakhstan, di sela-sela KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO). (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza