New York, MINA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat (10/11) memperingatkan bahwa sebuah konflik baru di Lebanon akan memiliki “konsekuensi yang menghancurkan”.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya melakukan komunikasi yang intens dengan semua pihak untuk mendesak de-eskalasi. Demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip MINA.
Krisis politik di Lebanon bermula setelah Perdana Menteri Saad Hariri mengundurkan diri dari jabatannya. Kontroversial tercipta karena pengumumannya dilakukan di ibu kota Arab Saudi.
“Sangat penting bahwa tidak ada konflik baru yang meletus di wilayah ini,” kata Guterres kepada wartawan di New York. “Yang kita inginkan adalah agar perdamaian dapat dipertahankan di Lebanon.” (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah