Sekjen PBB Terkejut dengan Pernyataan Pemimpin Militer Myanmar Soal Rohingya

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di KTT UNRWA di Roma, Italia, Kamis, 15 Maret 2018. (Gambar: UN Web TV)

New York, MINA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres,  Senin (26/3), mengkritik panglima militer setelah ia menyatakan Muslim tidak memiliki kesamaan dengan kelompok etnis lain di negara itu.

Guterres mengatakan dia ‘terkejut’ mengetahui laporan pernyataan Jenderal U Min Aung Hlaing yang disampaikan dalam sebuah pertemuan militer, Daily Sabah melaporkan.

Pada pertemuan di Negara Bagian Kachin pada Senin, Hlaing menyebut Rohingya sebagai ‘Bengali’, sebuah istilah yang dimaksudkan untuk menggambarkan mereka sebagai orang asing. Ia mengatakan mereka “tidak memiliki karakteristik atau budaya yang sama dengan etnis lain di Myanmar.”

“Ketegangan dipicu karena ‘Bengali’ menuntut kewarganegaraan,” kata Hlaing yang dikutip di Dhaka Tribune.

Sekitar 700.000 orang Rohingya telah mengungsi ke negara tetangga Bangladesh sejak Agustus lalu. Mereka melarikan diri dari tindakan keras militer Myanmar.

Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi, peraih hadiah Nobel perdamaian, telah kehilangan kredibilitas demokrasinya di panggung dunia karena gagal berbicara mendukung Rohingya.

Guterres mengatakan sangat penting untuk memastikan warga Rohingya dapat kembali ke rumah mereka dengan sukarela, aman, dan bermartabat.

Dewan Keamanan PBB berharap dapat melakukan perjalanan ke Myanmar untuk mendapatkan keterangan dari tangan pertama tentang krisis pengungsi, tetapi belum diberi lampu hijau oleh Otoritas Myanmar. (T/R11/RI-1)

Miraj News Agency (MINA)