Jakarta, MINA – Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik (Perhompedin) Dr. Dody Ramuhardy menyebutkan ada empat cara pengobatan pada penderita kanker limfoma hodgkin.
“Terdapat empat pilihan pengobatan kanker linfoma Hodgkin, yaitu kemoterapi, radioterapi, transplantasi, dan terapi bertarget (targeted therapy),” katanya dalam taklimat media dengan tema “Mengenal Kanker Limfoma Hodgkin dan Inovasi Terapi Terbaru” di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Rabu (17/01).
Linfoma hodgkin adalah kanker pada sistem kelenjar getah bening, yaitu sistem yang terdiri dari jaringan pembuluh dan kelenjar yang tersebar di seluruh tubuh. Sistem kelenjar getah bening (limfe) turut membantu sistem kekebalan tubuh dengan melawan infeksi.
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
Lebih lanjut ia menambahkan, ada inovasi terapi bertarget terbaru melalui Antibody Drug Conjugation (ADC) telah terbukti secara klinis meningkatkan kesempatan kesembuhan pasien limfoma hodgkin, namun obat tersebut belum sampai ke Indonesia.
“Pengobatan ini diciptakan secara khusus untuk pasien kanker Limfoma Hodgkin dengan kondisi relapse dan/atau refractory. Pengobatan ini diciptakan secara khusus untuk pasien kanker limfoma hodgkin dengan kondisi relapse dan/atau refractory,” jelasnya.
Pengobatan ini secara spesifik menargetkan sel yang sakit untuk meningkatkan efektifivitas pengobatan dan secara bersamaan, memberikan efek samping yang bisa ditoleransi, serta kemudahan dan kenyamanan untuk pasien dalam cara pemberian terapi.
“Dengan perkembangan teknologi dan terapi baru, harapan kesembuhan bagi para pasien dengan kondisi relaps (kambuhnya penyakit limfoma) atau refrakter (tidak memberikan respon) terhadap pengobatan awal dapat meningkat.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Terapi bertarget ini dapat membantu mengirimkan agen yang kuat ke sel kanker yang menjadi target terapi ini, dekaligus meminimalisir paparan kepada sel yang tidak ditargetkan. (L/Faris/R10/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan