Jakarta, MINA – Sekolah Islam Internasional yang bernama Knowledge Link Intercultural School (KLIS) yang digagas K-Link Indonesia mulai diluncurkan di Jakarta, Selasa (9/4).
Sekolah Islam Internasional KLIS di tingkat dasar (Primary School) berlokasi di kawasan Sentul, Bogor dan Secondary School (SMP dan SMA) di K-Link Tower, Jakarta.
Peluncuran sekolah yang menerapkan kurikulum International pada KLIS Secondary yakni kurikulum Oxford AQA dan KLIS Primary menggunakan kurikulum Cambridge itu dilaksanakan jelang Milad Tahun ke-17 K-Link.
Peluncuran ditandai dengan penyelenggaraan seminar pendidikan Internasional yang digelar K-Link melalui KLIS bekerjasama dengan Asian Islamic Universities Association (AIUA), bertema “International Forum On Islam, Education, and Global Peace” di Ballroom K-Link Tower, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (9/4).
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Seminar yang membahas tentang kurikulum pengajaran KLIS ini menghadirkan sejumlah tokoh pendidikan internasional dari dalam dan luar negeri, diantaranya, Syaikh Dr. Muhammad Bin Yahya Al-Ninowy (Pendiri Madina Institute dari Amerika Serikat), Prof. Dr. M. Amin Abdullah (Mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga Indonesia), Prof. Dr. Amany Lubis (Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta), Dr. Mikdar Rusdi (Senior Assistant Professor dari Seri Begawan Religious College, Brunei Darussalam).
Selain itu, Assoc Prof. Dr. Ismal Lutfi Japakya (Rektor dari Fatoni University, Thailand), Dato’ Dr. Muhammad Nur Manuty (Chairman of UNISZA, Malaysia), Prof. Dr. Dede Rosyada (Profesor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta), Dr. Mahmod Khatib (Pembicara dari Afrika Selatan), Dato Seri Diraja Dr. Zambry (Mantan Menteri Besar Perak, Malaysia).
Sebanyak 60 Universitas yang menjadi anggota di dalam asosiasi AIUA hadir dalam seminar tersebut, yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, University Sultan Azlan Shah Malaysia, Madina Institute, Fatoni University, dan sebagainya.
KLIS tergabung dalam Asian Islamic Universities Association (AIUA) mengadakan seminar ini bertujuan untuk membantu seluruh anggotanya dalam memperkuat perguruan tingginya melalui kerjasama untuk mencapai mutu yang baik. Lulusan dari KLIS akan dipermudah untuk bisa melanjutkan ke sejumlah universitas Islam ternama di dunia.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Seminar ini juga membahas kurikulum pendidikan Islam yang akan diterapkan di KLIS. Islam yang cinta perdamaian dan memaknai multikultural sebagai pondasi dasar untuk mewujudkan generasi Qur’ani yang rahmatan lil’alamiin.
Adapun salah satu agenda di dalam seminar ini yaitu penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara tiga lembaga pendidikan besar seperti USAS (University Sultan Azlan Shah), Madina Institute dan KLIS (Knowledge Link Intercultural School) Secondary.
Kerjasama tersebut adalah dalam bentuk pengaplikasian kurikulum yang didalamnya mencakup mata pelajaran sebagai berikut: Tahfizh Qur’an, Arabic Language dan Islamic Studies.
Kerjasama antara KLIS, University Sultan Azlan Shah dan Madina Institute merupakan suatu terobosan yang dilakukan oleh KLIS untuk memberikan yang terbaik bagi para siswa.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
KLIS berlisensi pada OXFORD AQA International Examination yang diintegrasikan dengan kurikulum dan silabus di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan siswa yang lebih dinamis dan berkonteks budaya.
“Kami hadir memberikan solusi pendidikan yang tepat, berkarakter multicultural, dan memiliki jiwa perdamaian. Islam yang damai, cerdas dan bagian dari solusi masa depan bangsa,” ujar Presiden Direktur K-Link Indonesia, Dato Radzi Saleh saat konferensi pers hari ini di K-Link Tower, Jakarta.
“Saya percaya, orang Indonesia itu berwatak kuat, siap kerja keras, dan militan. Ini terbukti dari leader-leader K-Link dan member K-Link yang berjumlah lebih dari 2 juta orang di seluruh Indonesia. Melalui sekolah ini diharapkan dapat melahirkan leader-leader bangsa yang kuat dan cinta perdamaian. Pemikiran-pemikiran dari para cendekia-cendekia yang hadir pada seminar ini akan memberikan kita semua pemahaman baru mengenai tema-tema penting saat ini salah satunya peran Islam dalam Perdamaian Global,” ungkap Radzi Saleh.
Fasilitas KLIS berbasis ICT dan Project-Based Learning, semua murid siap untuk belajar secara ilmiah, nyaman dan menyenangkan.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Ditambah lagi beberapa ekstrakurikuler pilihan seperti golf, berkuda, tenis, panahan dan renang, akan membuat siswa secara utuh menjadi pribadi tangguh di masa depan, siap bersaing dan mendunia, menjadi pemimpin yang berilmu, inovatif dan berkarakter Islami. (L/Hbb/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September