Selama 2017 Israel Tahan 6.742 Warga Palestina, 1.467 Anak-anak

Polisi menahan seorang pemrotes dalam bentrokan menyusul demonstrasi menentang keputusan Trump untuk mengakui sebagai ibukota Israel (Foto: File/Daily Sabah)

Ramallah, MINA – Sepanjang tahun 2017, tentara Israel telah menahan 6.742 orang Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, menurut data yang dikeluarkan oleh organisasi Palestina.

Dalam sebuah pernyataan bersama, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) – menghubungkan Komite Palestina dan Urusan Narapidana yang Dibebaskan, Komite Tahanan Palestina, Asosiasi Dukungan Tawanan dan Tawanan, Pusat Hak Asasi Manusia Al Mezan, menyatakan bahwa penahanan pada 2017 meliputi 1.467 , 156 wanita, 14 anggota Dewan Legislatif Palestina dan 25 wartawan, Daily Sabah memberitakan pada hari Senin (1/1).

Pernyataan tersebut juga mengatakan, beberapa tahanan kemudian dilepaskan. Pada hari Ahad, ada 5.950 tahanan Palestina, termasuk 359 anak, 22 wartawan dan 10 anggota parlemen, di penjara Israel, tambahnya. Ada juga 450 tahanan yang berada di bawah “penahanan administratif”.

Di bawah kebijakan penahanan administratif, narapidana dapat ditahan tanpa pengadilan untuk periode mulai dari enam bulan sampai satu tahun.

Pasukan Israel sering menyerang rumah-rumah Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan menahan warga Palestina setempat, mengklaim bahwa mereka “orang yang dicari” oleh badan keamanan Israel.

Pernyataan tersebut juga menyebutkan 2.436 warga Palestina, sepertiga di antaranya adalah anak-anak, telah ditangkap di Yerusalem yang diduduki.

Ketegangan meningkat di wilayah Palestina sejak 6 Desember, ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang memicu demonstrasi di Tepi Barat dan Gaza.

Sejak itu, setidaknya 14 warga Palestina telah terbunuh dan ribuan lainnya terluka dalam bentrokan sengit dengan pasukan keamanan Israel.

Yerusalem tetap menjadi inti konflik Timur Tengah, dengan orang-orang Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur – yang secara ilegal diduduki oleh Israel sejak 1967 – pada akhirnya dapat menjadi ibu kota abadi negara Palestina. (T/B05/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)