Gaza, 19 Shafar1435/22 Desember 2013 (MINA) – Anggota Komite Eksekutif Fatah Mohammad Shtayyeh mengatakan, Israel telah membantai 31 warga Palestina, menangkap 500 dan menghancurkan 208 rumah Palestina sejak Juli ketika pembicaraan damai Palestina-Israel dilanjutkan.
Berbicara kepada diplomat dan wartawan di Bethlehem, Shtayyeh mengatakan, pembicaraan yang bertujuan untuk mengakhiri penjajahan dan mendirikan negara Palestina di perbatasan pada 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. Dia menambahkan, ini bertentangan dengan apa yang diinginkan Israel.
Dia mengatakan, masyarakat internasional telah menyepakati solusi yang dicari oleh orang-orang Palestina. Dia mengatakan, Israel memperluas pemukiman seperti yang lansir oleh MEMO dan dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
“Kami [Fatah dan Otoritas Palestina] tidak mencari kesepakatan darurat, kami mencari satu yang dirundingkan dan komprehensif yang bisa membawa keadilan bagi Palestina,” kata Shtayyeh.
Sementara itu, ia menghargai upaya Menteri Luar Negeri AS John Kerry kontribusinya selama ini. Dia juga menghargai upaya Uni Eropa dan Kuartet mendukung solusi dua negara.
Dia meminta organisasi dunia untuk mengembangkan sikap mereka dengan memboikot pemukiman dan produk Israel.
Ia juga mengatakan, Fatah dan Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas akan ke Kairo untuk menempatkan perkembangan terbaru mengenai masalah ini sebelum para menteri luar negeri Arab.(T/P08/R2).
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA)