Inggris-Perancis: Semua Opsi Tersedia Merespon Serangan Gas Beracun Suriah

Ilustrasi: seorang pria Suriah membawa balita korban serangan gas beracun. (Foto File)

Paris, MINA – dan telah sepakat bahwa berbagai pilihan berada di atas meja untuk merespons serangan gas beracun di Kota Douma, Suriah, yang menewaskan puluhan orang, Sabtu lalu.

Kantor Luar Negeri di London mengatakan, Menteri Luar Negeri Inggris Johnson berbicara dengan timpalannya dari Perancis, Jean-Yves Le Drian, Senin (9/4) pagi, menjelang sidang darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Menteri Luar Negeri menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk menyelidiki apa yang telah terjadi di Douma dan untuk memastikan respon internasional yang kuat,” kata Kementerian Luar Negeri Perancis dalam sebuah pernyataan. Demikian laporan Saudi Gazette yang dikutip MINA, Selasa.

Paris mengatakan pada Senin bahwa mereka akan bekerja erat dengan Amerika Serikat sebagai tanggapan atas serangan kimia akhir pekan ini di Suriah. Kedua negara sepakat pihak yang bertanggung jawab harus ditetapkan.

Presiden Emmanuel Macron dan Donald Trump setuju selama panggilan telepon pada Ahad bahwa agen kimia telah digunakan dalam serangan mematikan pada 7 April, Istana Elysee mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Pengawas senjata kimia global pada hari Senin mengungkapkan, mereka mengumpulkan semua informasi yang tersedia tentang serangan di timur ibu kota Suriah, Damaskus.

Kepala Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) Ahmet Uzumcu “menyatakan keprihatinannya dalam menanggapi serangan senjata kimia pada 7 April di Douma,” kata sebuah pernyataan.

Sebuah kelompok bantuan medis Suriah mengatakan pada Senin, serangan-serangan kimia menewaskan sedikitnya 60 orang dan melukai lebih dari 1.000 orang di Ghouta Timur yang dikuasai pemberontak. Korban tewas kemungkinan akan meningkat.

Sementara itu, Suriah dan sekutu utamanya Rusia menyalahkan Israel karena melakukan serangan terhadap pangkalan udara Suriah dekat Homs pada Senin. (T/R11/RI-1)

Miraj News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.