Sidney, MINA – Senator Partai Buruh yang berkuasa di Australia, Fatima Payman, mengatakan, keputusan perdana menteri untuk memberhentikannya tanpa batas waktu dari kaukus partai tersebut telah membuatnya berada dalam “pengasingan.”
Fatima yang terancam skorsing setelah mendukung mosi di parlemen untuk mengakui negara Palestina, mengatakan, dia kehilangan semua kontak dengan rekan-rekan kaukusnya, SBS News melaporkan.
Dia mengatakan, dirinya dikecualikan dari pertemuan kaukus, komite, dan obrolan kaukus internal. Dia telah diinstruksikan untuk menghindari semua tugas parlemen yang memerlukan pemungutan suara, termasuk perpecahan, mosi dan hal-hal yang menyangkut kepentingan publik.
Fatima mengatakan, dia yakin beberapa anggota mencoba mengintimidasinya agar mengundurkan diri dari Senat. Dia mengatakan dia memutuskan untuk abstain dari pemungutan suara di Senat selama sisa pekan ini, kecuali ada “masalah hati nurani” yang muncul.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Faksi-faksi buruh mengadakan pertemuan pada Senin menjelang pertemuan kaukus pada Selasa (2/7), di mana hukuman yang lebih berat, termasuk kemungkinan pemecatan Fatima, dapat dibahas, menurut laporan media lokal.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan pada Rabu lalu bahwa partai yang berkuasa telah memberhentikan Fatima karena mendukung mosi di parlemen untuk mengakui negara Palestina.
Pada hari Senin, Albanese mengatakan, Fatima telah “merusak” posisi kolektif Partai Buruh. Hal ini menyusul wawancaranya pada Ahad di mana politisi muslimah itu bersumpah untuk terus maju ke parlemen untuk mendukung negara Palestina. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis