SEORANG MUSLIMAH AS DIPAKSA TURUN JELANG LEPAS LANDAS

Newark, 15 Shafar 1437/27 November 2015 (MINA) – Setelah melewati pemeriksaan keamanan rutin di Bandara Internasional  Newark Liberty dalam perjalanan liburan ke Istanbul, Kameelah Rasheed dipanggil untuk ditanyai lebih lanjut oleh petugas bea cukai.

Dia kemudian diizinkan dalam penerbangan Lufthansa, tetapi akhirnya terpaksa meninggalkan pesawat menjelang lepas landas untuk diinterogasi agen FBI.

Muslimah Amerika berusia 30 tahun itu mengatakan kepada Al Jazeera, Rabu, tersiksa selama dua setengah jam sehari
sebelumnya telah menyebabkan dia merasa trauma dan tidak mampu untuk mempertimbangkan terbang lagi.

“Ini merupakan upaya untuk mempermalukan dan merendahkan saya,” katanya, seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
dari Al Jazeera.

“Saya rasa ini terjadi karena saya , karena saya bepergian ke Istanbul, karena mereka memiliki kekuatan tanpa checks
and balances, karena keamanan berarti dapat melanggar hak-hak rakyat, karena ada kurangnya [pemahaman] apa artinya
keselamatan, karena orang tidak memahami situasi dasar geopolitik. ”

Al Jazeera telah menghubungi Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey, yang mengoperasikan Bandara Newark Liberty, untuk
diminta tanggapannya.

Rasheed adalah salah satu dari sejumlah Muslim di , atau orang-orang yang dianggap Muslim, yang mengatakan bahwa mereka
telah menjadi korban pemrofilan sejak serangan di Paris pada 13 November, yang diklaim oleh kelompok Negara Islam Irak dan
Levant (ISIL) sebagai pihak yang bertanggung jawab.

Rasheed mengatakan bahwa dia adalah satu-satunya penumpang dari sekitar 200 yang diminta untuk meninggalkan pesawat pada
hari Selasa, sementara petugas bea cukai menyita paspor dan telepon miliknya.

“Saya adalah satu-satunya orang yang tampak Muslim,” kata warga New York yang mengenakan jilbab itu.

Rasheed, seorang seniman, pendidik, lulusan Stanford University, sarjana Fulbright dan kontributor The New Inquiry,
menambahkan bahwa sementara maskapai telah memesan tiket lain untuk dia, dia takut menjadi sasaran lagi pada perjalanan
selanjutnya dan memilih untuk tidak bepergian. (T/R07/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0