Utrech, MINA – Seorang pria bersenjata menewaskan 3 orang dan melukai 9 lainnya di sebuah trem di kota Utrecht, Belanda, Senin (18/3).
Polisi bersenjata lengkap dengan anjing pelacak segera melakukan perburuan ke sebuah gedung apartemen dekat lokasi penembakan itu.
Pihak berwenang segera meningkatkan peringatan teror untuk area tersebut ke level maksimum.
Walikota Utrech Jan van Zanen mengatakan, “motif teror” adalah teori yang paling mungkin, demikian Nahar Net melaporkan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Polisi militer Belanda bersiaga ekstra di bandara-bandara Belanda dan di gedung-gedung utama di negara itu ketika pemburuan Utrecht terjadi.
Beberapa jam setelah penembakan, polisi Utrecht merilis foto seorang pria berusia 37 tahun kelahiran Turki yang mereka katakan “terkait dengan insiden itu.”
Foto itu memperlihatkan seorang pria berjanggut di atas trem, mengenakan atasan berkerudung biru tua.
Polisi memperingatkan warga untuk tidak mendekati pria itu, yang mereka identifikasi bernama Gokmen Tanis. Tetapi jika melihatnya, agar segera menghubungi pihak berwenang.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Serangan Utrecht terjadi tiga hari setelah 50 orang tewas dalam penembakan di dua masjid Christchurh, Selandia Baru, oleh seorang nasionalis kulit putih yang membenci imigran. Tidak ada indikasi langsung tentang hubungan antara kedua peristiwa tersebut. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu