Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan Taliban Bunuh 13 Tentara dan Polisi Afghanistan

Zaenal Muttaqin - Selasa, 6 November 2018 - 18:16 WIB

Selasa, 6 November 2018 - 18:16 WIB

11 Views

Ghazni, MINA – Kelompok Taliban melancarkan serangan pada pos pemeriksaan tentara dan polisi Afghanistan yang baru didirikan di provinsi Ghazni timur, Senin (5/11).

Serangan tersebut sedikitnya menewaskan 13 tentara dan polisi Afghanistan, menurut seorang pejabat provinsi, seperti dilaporkan The New Arab yang dikutip MINA, Selasa (6/11).

Bala bantuan Afghanistan kemudian dikirim ke lokasi serangan di distrik Khogyani tetapi disergap di sepanjang jalan.

Sebelumnya, pada Ahad (4/11) malam, serangan Taliban di provinsi Kandahar selatan juga menewaskan sedikitnya empat polisi.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Kelompok Taliban disinyalir bangkit kembali, dan serangan hampir setiap hari terjadi terhadap pasukan keamanan Afghanistan. Taliban melihat pemerintah yang didukung AS di Kabul sebagai boneka Barat yang disfungsional. Taliban juga berulang kali menolak tawaran untuk bernegosiasi.

Arif Noori, juru bicara gubernur provinsi di Ghazni, mengatakan, tujuh tentara dan enam polisi tewas dalam serangan Senin (5/11) di pos pemeriksaan, dan empat tentara terluka.

Menurut Noori pula, enam gerilyawan Taliban tewas dan lebih dari 10 lainnya terluka selama pertempuran tiga jam berikutnya dengan pasukan Afghanistan.

Zabihullah Mujahid, seorang juru bicara Taliban, mengaku bertanggung jawab atas serangan Ghazni dan Kandahar.

Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal

Pasukan gabungan polisi-militer dibentuk dua hari yang lalu di daerah strategis untuk memotong jalur pasokan utama bagi Taliban tetapi sekarang telah habis terbakar dan dihancurkan, kata Noori.

“Bala bantuan dikirim untuk membantu pasukan yang diserang, tetapi mereka disergap oleh Taliban lainnya setidaknya empat kali saat dalam perjalanan ke pos pemeriksaan,” kata Noori.

Taliban telah meningkatkan serangan di Ghazni yang bergolak dan pada Agustus menyerbu beberapa bagian dari ibu kota provinsi, yang juga disebut Ghazni.

Saat itu, ratusan orang meninggalkan kota di tengah pertempuran sengit antara pasukan Afghanistan dan Taliban yang menewaskan sekitar 120 anggota pasukan keamanan dan warga sipil. Menurut pihak berwenang Afghanistan, hampir 200 gerilyawan, banyak dari mereka pejuang asing, juga tewas.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Ghazni adalah satu-satunya dari 34 provinsi Afghanistan di mana pemilihan parlemen Oktober di negara itu tidak dapat dilakukan karena alasan keamanan. Pemilihan telah ditunda selama satu tahun.

Dalam serangan Kandahar pada Ahad (4/11) malam, empat polisi yang tewas, Taliban juga melukai dua lainnya, menurut Aziz Ahmad Azizi, juru bicara gubernur provinsi. Dia mengatakan, enam gerilyawan juga tewas, dan tujuh orang terluka di distrik Khakrez, tempat pos pemeriksaan diserang.

Taliban melarikan diri dari daerah itu setelah serangan mereka ditolak, katanya.

Pemilihan ditunda selama sepekan di Kandahar setelah serangan oleh seorang penjaga elit Afghanistan menewaskan dua pejabat tinggi pemerintah, termasuk seorang kepala polisi provinsi yang kuat itu. (T/B05/P1)

Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda