Washington, MINA – Serikat Wartawan Palestina (PJS) mengatakan pada Rabu (10/7), mereka menolak undangan Amerika Serikat ke Gedung Putih.
Pernyataan para jurnalis itu mendukung posisi para pemimpin Palestina yang memboikot lokakarya ekonomi pimpinan AS di Bahrain bulan lalu, yang berupaya mendorong investasi di wilayah Palestina.
Konferensi ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Orang-orang Palestina berpendapat, masalah politik harus ditangani sebelum masalah ekonomi. Demikian Daily Sabah melaporkan.
Pernyataan serikat wartawan tersebut mengikuti komentar yang dibuat hari Ahad oleh Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Jason Greenblatt kepada surat kabar harian Palestina Al-Ayyam.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Dia mengatakan dia ingin mendapatkan umpan balik tentang lokakarya Bahrain dan berusaha untuk mengundang warga Palestina dan jurnalis biasa ke Gedung Putih atau di suatu tempat yang netral sehingga tim AS dapat membuat presentasi langsung ke media Palestina, yang pada gilirannya dapat menjelaskan rencana tersebut kepada publik.
Nasser Abu Bakr, Ketua PJS mengatakan, undangan pemerintah AS adalah langkah yang berusaha melikuidasi tujuan Palestina. Serikat wartawan meminta semua jurnalis Palestina untuk menolak undangan itu.
Rencana ekonomi AS adalah bagian pertama dari apa yang disebut “Kesepakatan Abad Ini,” sebuah inisiatif Gedung Putih yang telah lama ditunggu-tunggu untuk perdamaian Timur Tengah yang dipimpin oleh penasihat dan menantu Presiden Donald Trump, Jared Kushner dan Greenblatt.
Pemerintahan Trump telah membalikkan dekade kebijakan AS terhadap konflik Israel-Palestina, termasuk memindahkan kedutaan AS ke Al-Quds (Yerusalem) dan memotong bantuan untuk Palestina. (T/R11/RI-1)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)