Moskow, 3 Safar 1435/6 Desember 2013 (MINA) – Setelah beberapa tahun masjid Khan di kota Kasimov, Moskow Timur diperdebatkan fungsinya sebagai tempat ibadah, akhirnya kembali ke tangan Muslim Negara itu.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh direktorat spiritual bagi umat Islam Rusia (The Muslim spiritual Direktorat/MSD) pada Rabu (4/12).
Sebelum dikembalikan pada umat Islam, masjid Khan berabad-abad telah digunakan oleh Kasimov sebagai museum.
Di bawah otonom Museum, muslim dilarang beribadah di masjid itu mengklaim sebagai museum publik pada tahun 1930-an.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Masjid tersebut didirikan oleh Tatar pada abad ke-15, dianggap sebagai masjid tertua kedua di Rusia setelah masjid Dzhuma yang dibangun pada abad ke-13 terletak di kota Derbent, Kaukasus Republik Dagestan, Rusia.
Pada tahun 1702 masjid dihancurkan yang tersisia hanya menaranya dan kemudian pada 1768 gedung baru dibangun sebelah menara.
Pada abad ke-19, masjid disempurnakan dengan memasang keramik lantai oleh para bangsawan Tatar pada tahun 1835. Menurut laporan Onislam dikutip MINA (Mi’raj News Agency).
Dinding masjid dihiasi menyerupai masjid Huaisheng di Guangzhou, Cina Selatan, yang dibangun kembali pada abad ke-14. Masjid Huaisheng diyakini dibangun oleh Sa’d ibn Abi Waqqas, paman Nabi Muhammad saw.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Islam adalah agama terbesar kedua di Negara itu, ada sekitar 23 juta Muslim di Rusia yang berfokus tinggal di utara Kaukasus mewkili 15 persen dari populasi 145 juta jiwa.
Menurut Rusia Today, para ahli mengatakan pada tahun 2050 umat Islam akan mencapai sekitar setengah dari populasi Rusia, menjadi salah satu Negara terbesar di dunia. (T/P013/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Protes Penanganan Banjir oleh Pemerintah