Setelah Buta, Korban Peluru Pelet di Kashmir Terancam Hilang Ingatan

Korban peluru pelet yang ditembakkan polisi India di . (Foto: dok. GK)

Srinagar, MINA – Setelah menghadapi kehilangan penglihatan, banyak korban yang dibutakan oleh peluru pelet di Kashmir sekarang terancam kehilangan ingatan jika perawatannya diabaikan.

Para dokter ahli mengatakan pada Rabu (27/9), korban peluru pelet bisa menghadapi kehilangan memori permanen jika mereka tidak muncul untuk perawatan yang mencakup terapi konseling dan kognitif yang efektif.

Shabroza Mir dari Rohmoo, Distrik Pulwama salah satu korban peluru pelet yang ditembakkan polisi India. Saat terkena pada demonstrasi besar 2016, ia berada di rumahnya dan tidak ikut aksi.

“Saya bahkan tidak melakukan demonstrasi saat terkena pelet,” katanya. Demikian Greater Kashmir memberitakannya yang dikutip MINA.

Wajah dan matanya dihujani bola-bola logam kecil. Operasi berulang telah memulihkan penglihatan parsial di mata kirinya. Namun, menurut dokter mata kanannya telah “mati”.

“Saya menghadapi kesulitan dalam membaca buku atau koran. Saya tidak bisa fokus pada apapun selama lebih dari beberapa menit, karena sakit akut di mata,” katanya.

Setahun kemudian, dia kini menghadapi gejala kelupaan saat dia gagal mengingat hal-hal rutin, seperti minum obat tepat waktu.

“Pelet telah menghancurkan hidupku,” kata Shabroza.

Rajab Jhat dari Rainwari, Srinagar dan Manzoor Ahmed dari Pulwama mengalami masalah yang sama.

Operasi berulang belum membantu mereka, sekarang membutuhkan pertolongan untuk bergerak.

“Saya buta sekarang,” kata Rajab. “Sekarang saya tidak ingat apapun, bahkan nama-nama anggota keluarga saya. Pelet menyambar penglihatan saya dan sekarang saya sedang berjuang dengan kehilangan ingatan.” (T/RI-1/R01)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.