Kairo, 7 Syawal 2013/14 Agustus 2013 (MINA) – Setidaknya 77 warga meninggal dalam serangan aparat keamanan Mesir yang mulai memberlakukan operasi ‘pembersihan’ para demonstran pendukung presiden terguling Muhamad Mursi di dua area besar Rabi’ah Adawiyah dan Nahda Square.
“Setelah menyerang dua daerah itu aparat juga mulai menyebar ke daerah-daerah lain seperti Alexandria, Giza, dan sekitarnya di mana demonstran pendukung Mursi berada,” kontributor Amran Hamdani di Kairo melaporkan kepada MINA (Mi’raj News Agency), Rabu (14/8).
Serangan yang berlangsung pukul tujuh pagi waktu Kairo berpusat di dua area besar tempat pendukung pemerintahan Mursi melakukan duduk bersama menolak kudeta militer awal Juli lalu, yaitu di Rabi’ah Adawiyah dan Nahda Square di Nasr City, Kairo.
Hamdani melaporkan, aparat mulai masuk ke area para demonstran dan melemparkan gas air mata kemudian berusaha mengusir warga dari area protes.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Namun, menurutnya, warga menolak dan terjadi kerusuhan yang sebelumnya menyebabkan sekitar lima puluh warga meninggal dunia. Tidak lama kemudian penembak jitu (sniper) yang berada di atas gedung juga ikut menembaki ke arah demonstran sehingga total korban bertambah 77 warga.
Sedangkan menurut media Al Haddad, 250 warga telah meninggal dunia dan 5000 lainnya di tangkap aparat keamanan, di mana hal itu bertentangan jauh dengan Al-Jazeera yang melaporkan setidaknya 36 warga terbunuh dan 200 lainnya ditangkap aparat keamanan.
Para warga terlihat mengangkut dan memindahkan korban ke rumah sakit lapangan yang dibuat para demonstran, di mana hingga saat berita ini diturunkan kerusuhan masih berlangsung dan banyak helikopter berputar-putar di atas area demonstran.
Para aparat kemananan berulang kali mencoba ‘membersihkan’ area demo yang berlangsung di seluruh negeri. “Tampaknya serangan itu merupakan klimaks dari serangan-serangan sebelumnya terhadap para pendemo yang sudah melakukan duduk bersama sejak lebih dari sebulan ini,” tambah Hamdani. (L/P03/P02)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama