Sharif Seru India Hentikan Pertumpahan Darah di Kashmir

Perdana Menteri Pakistan . (Foto: Pakistan Kakhuda Hafiz)

 

Islamabad, 8 Jumadil Awwal 1438/6 Februari 2017 (MINA) – Di pada Ahad (5/2), Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif menyeru pemerintah untuk menghentikan pertumpahan darah yang terus berlangsung di wilayah sengketa, .

Menurut Sharif, Kashmir adalah “sengketa inti” antara India dan Pakistan serta impian perdamaian dan kemakmuran rakyat di kawasan itu, akan tetap sulit dipahami tanpa adanya penyelesaian masalah.

Dia menggambarkan masalah Kashmir sebagai agenda yang belum selesai, menjadi sekat dan sengketa tertua di Dewan Keamanan PBB.

“Selama tujuh dekade terakhir, India telah menolak hak rakyat Kashmir untuk menentukan nasibnya sendiri sebagaimana yang dijanjikan kepada mereka oleh masyarakat internasional melalui berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Sharif, demikian Greater Kashmir memberitakannya.

Di hari solidaritas itu, pria kelahiran Lahore tersebut menegaskan kembali dukungan moral, diplomatik, dan politik Pakistan terhadap perjuangan rakyat Kashmir yang ingin lepas dari pendudukan India.

“Semua kebrutalan India telah gagal untuk mencegah rakyat Kashmir dari perjuangannya untuk merdeka dari penjajahan India,” tegasnya.

Pakistan, katanya, mengutuk keras aksi terorisme negara yang sistemik dan pembunuhan brutal terhadap orang Kashmir yang tidak bersalah oleh pasukan India.

Pakistan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk meningkatkan suaranya dalam mencari solusi untuk mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia dan pemerintahan teror yang dilakukan oleh pasukan India di Kashmir.

Pada puncaknya, Sharif menuntut masyarakat internasional memenuhi janji yang mereka buat untuk orang-orang dari Jammu dan Kashmir 70 tahun yang lalu, yaitu diadakannya plebisit di Kashmir.

“Kami mendesak India untuk menghentikan pertumpahan darah di Kashmir dan memungkinkan diadakannya plebisit yang bebas dan adil di bawah naungan PBB,” tambahnya. (T/RI-1/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)