Sheikh Tamim: Blokade Qatar oleh Negara GCC Sia-sia

bin Hamad Al Thani berbicara di Konferensi Keamanan Munich, Jumat, 16 Februari 2018. (Foto: Thepeninsulaqatar.com)

Munich, MINA – Blokade terhadap Qatar oleh kelompok negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang dipimpin Arab Saudi adalah “sia-sia”, menurut Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar sejak 5 Juni 2017 serta memberlakukan embargo darat, laut dan udara.

Mereka menuduh Qatar mendukung “terorisme”, tapi berulang kali Pemerintah Doha telah membantah tuduhan tersebut.

“Ini adalah krisis yang sia-sia, dilakukan oleh tetangga kami,” kata Sheikh Tamim pada sebuah konferensi keamanan yang diadakan di Munich, Jerman, Jumat (16/2), Al Jazeera melaporkan.

“Dengan meredakan dampak tindakan ilegal dan agresif yang diberlakukan pada rakyat kami, Qatar telah mempertahankan kedaulatannya,” katanya.

Menurutnya, para aktor tersebut ingin menggunakan negara-negara yang lebih kecil sebagai bidak dalam permainan kekuasaan dan konflik sektarian mereka.

Namun, meski diblokade, katanya, Qatar justru telah mengembangkan jalur perdagangan internasional baru dan mempercepat keragaman ekonomi.

Pada 22 Juni 2017, negara kuartet tersebut mengeluarkan 13 butir daftar tuntutan, termasuk penutupan jaringan media Qatar Al Jazeera, membatasi hubungan dengan Iran, dan mengusir tentara Turki yang ditempatkan di negara tersebut sebagai prasyarat untuk mencabut blokade.

Namun, Qatar menolak semua tuntutan tersebut, dan mengecam mereka sebagai upaya untuk melanggar kedaulatannya. (T/RI-1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.