Khartoum, MINA – Sekolah Tinggi Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas’ud (STSQABM) akan menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan tiga universitas yang ada di Sudan.
Menurut rilis yang diterima MINA pada Senin (1/4), Ketua STSQABM Dudin Sobaruddin mengatakan selama kunjungannya sepekan ke Sudan, pihaknya akan melakukan kerja sama dalam bidang pendidikan ke beberapa universitas yang ada di sana.
“Insya Allah, kami melaksanakan MoU dengan Institut Ilmu Zakat Sudan pada Ahad (31/3) dan pada Selasa (2/4) kami akan melakukan kunjungan resmi ke Universitas Al-Quran dan Taseel Ulum dengan agenda yang sama,” katanya.
Pada hari selanjutnya Rabu (3/4), ia menambahkan akan melakukan kunjungan dan MoU ke Universitas Internasional Afrika kemudian dilanjutkan ke University of The Holy Qur’an & Islamic Science.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua Pembina Shuffah Al-Quran Abdullah bin Masud Imaam Yakhsyallah Mansur berharap adanya kerjasama tersebut mempererat hubungan antara kedua belah pihak khususnya dan secara umum Sudan-Indonesia.
Saat pertemuannya bersama Sekretaris Pertama KBRI Khartoum, Djumara Supriyadi pada Ahad (31/3) di kantor KBRI Sudan, Imaam Yakhsyallah mengucapkan terimakasih atas dukungannya melancarkan kegiatan ini.
“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan KBRI yang dengannya MOU berjalan lancar sejak beberapa tahun silam hingga saat ini, kami sudah bekerja sama dengan tujuh Universitas dan perguruan tinggi di Sudan,” katanya.
Hal yang sama disampaikan Djumara Supriyadi kepada delegasi Shuffah Al-Quran dan Pesantren Al-Fatah se-Indonesia, karena Al-Fatah sudah membantu kedutaan dalam menjabarkan kerjasama pendidikan antara Indonesia dan Sudan.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Semoga bisa meningkat ke pertukaran antara mahasiswa Indonesia dan mahasiswa Sudan,” ujarnya.(R/cha/B01/R01).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru