Tel Aviv, MINA – Pendudukan Israel telah mencatat 3 miliar serangan siber yang menargetkan sistem komputer militernya sejak 7 Oktober, menurut laporan media Israel, Jumat (12/7).
Dikutip dari Anandolu, Racheli Dembinski, komandan unit Pusat Komputer dan Sistem Informasi Angkatan Darat, mengatakan kepada harian Israel Haaretz, jumlah percobaan serangan siber terhadap sistem komputer IDF (tentara) telah mencapai 3 miliar sejak perang dimulai.
“Serangan tersebut menargetkan sistem komputasi cloud operasional utama militer, yang mencakup perangkat lunak yang digunakan oleh pasukan di lapangan untuk mengelola pertempuran, menemukan lokasi pasukan, dan berbagi informasi secara real-time,” katanya.
Dembinski tidak merinci jenis serangan siber apa yang dilakukan selama perang dan berapa tingkat risikonya.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
“Semua serangan berhasil digagalkan,” kata Dembinski, seraya mencatat bahwa serangan tersebut tidak menyebabkan satu kali pun sistem militer dirusak.
Dia mengakui bahwa pada awal serangan tanggal 7 Oktober, dia “yakin bahwa sistem peringatan tentara telah runtuh.”
Tentara Israel mengatakan pada Kamis (11/7), penyelidikan mengungkapkan bahwa tentara tersebut “tidak siap menghadapi skenario infiltrasi ekstensif” yang terjadi pada hari itu.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak aksi perlawanan berupa serangan lintas batas pejuang Gaza pada 7 Oktober 2023.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Lebih dari 38.300 warga Palestina syahid, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan hampir 88.300 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam