Serpong, Banten, MINA – Muhammad Fadhilah, siswa kelas IX MTsN 1 Kota Bandung berhasil meraih juara kedua pada Kompetisi Roket Air Nasional tahun 2017 yang diselenggarakan Pusat Peraga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada tanggal 30/9 – 1/10 di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Banten.
Kompetisi ini ditujukan untuk pengembangan dan pemberdayaan kegiatan khas science center. Kegiatan rutin tahunan ini melibatkan berbagai science center dan institusi di Indonesia, termasuk pendidikan. Demikian keterangan pers Kemenag yang dikutip MINA.
Guru Pembimbingn MTsN 1 Bandung, Rd. Sri Puspita Dewi menjelaskan, Muhammad Fadhilah mengikuti seleksi ini secara berjenjang. Pada Kompetisi Roket Air Tingkat Regional Jawa Barat, Fadhil masuk dalam 10 peserta terbaik. Untuk itu, ia memiliki kesempatan ikut kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan di PUSPIPTEK, Serpong, Banten.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Alhamdulillah, dari 170 peserta seluruh Indonesia, Muhammad Fadhilah siswa kami di MTsN 1 Bandung mampu meraih peringkat ke-2 Tingkat Nasional. Ia mendapatkan sertifikat dan medali dari Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir,” ungkap Sri Pustita.
Dalam kompetisi ini, lanjut Sri Puspita, setiap peserta difasilitasi dengan peralatan dan bahan pembuatan roket yang terdiri dari empat botol PET minuman soda 1,75 liter, infraboard, stiker nomor, double tape, isolasi, cutter, gunting, penggaris, plastisin, spidol, dan alas potong beserta alat peluncur roket.
“Dalam kompetisi roket air ini, penilaiannya terletak pada peluncuran roket yang jatuh dalam area target berdiameter 12 meter, dengan jarak titik target 80 meter dari launcher. Dalam persiapan peluncuran, peserta menentukan sendiri arah, sudut, massa, serta volume air. Tekanan maksimum yang diperbolehkan adalah 80 Psi/5.516 bar dan sudut maksimal 45 derajat,” jelas Sri Puspita.
Setiap peserta diberikan kesempatan peluncuran sebanyak dua kali, namun skor terbaik diambil sebagai perhitungan nilai peluncuran. Muhammad Fadhillah mampu menembus di angka 0,63 cm dari titik target peluncuran.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Sri Puspita juga mengungkapkan, pemenang pertama akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kompetisi roket air tingkat Asia Pasifik yang akan diselenggarakan pada November 2017 di Bengaluru, India. Sementara pemenang lainnya harus mengeluarkan biaya swadaya bila hendak mengikuti kompetisi di tahap berikutnya.
“Kami sangat berharap, Muhammad Fadhilah mendapatkan sponsorhip untuk mengikuti kompetisi selanjutnya di India,” tutup Sri Puspita. (R/R09/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru