Siswi Palestina Serukan Inggris Minta Maaf atas Deklarasi Balfour

Ramallah, 3 Shafar 1438/3 November 2016 (MINA) –  Puluhan SMA pada Rabu (2/11) mengadakan aksi damai di luar gedung Dewan Inggris di Ramallah menuntut permintaan maaf resmi Pemerintah Inggris atas Deklarasi Balfour.

Iktifa Nabali, Direktur Sekolah Menengah untuk Putri di Ramallahmenegaskan bahwa aksi damai tersebut digelar untuk menandai 99 tahun sejak Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour menjanjikan orang-orang Yahudi sebuah “tanah air” di Palestina, demikian laporan IINA yang dikutip MINA.

Para siswi juga menyerahkan surat resmi yang menyerukan Inggris untuk meminta maaf atas kerugian Deklarasi Balfour pada 2 November 1917 lalu atas rakyat Palestina, khususnya pendudukan serta pengusiran dari rumah dan tanah mereka di Palestina saat mendirikan negara sepihak pada tahun 1948.

Dia mengatakan para siswi juga menuntut bahwa Inggris harus meluruskan kesalahannya dengan mengakui negara Palestina menurut perbatasan tahun 1967 dengan Timur sebagai ibu kotanya, serta memberikan dukungan politik dan finansial dalam mengakhiri pendudukan.

Lembaga resmi dan organisasi non-pemerintah Palestina berencana melaksanakan kegiatan selama setahun hingga peringatan 100 tahun Deklarasi Balfour pada tahun depan dengan fokus peran Inggris dalam bencana menimpa rakyat Palestina sejak Balfour menjanjikan para pemimpin Zionis Inggris tanah air bagi orang Yahudi di Palestina, mengorbankan penduduk pribumi Palestina.

Menteri Luar Negeri Riyad Malki mendesak pejabat Inggris untuk tidak mengambil bagian dalam perayaan kelompok pro-Israel yang berencana untuk mengadakan acara dukungan Deklarasi Balfour.

Selain itu, juru bicara Palestina Kepresidenan Nabil Abu Rudeina mengecam Deklarasi Balfour dan menyebutnya “kejahatan abad ini.” (T/R05/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.