Jeddah, 19 Rabi’ul Akhir 1436/9 Februari 2015 (MINA) – Jumlah perokok di kalangan pelajar menengah Arab Saudi mencapai 65 persen siswa, dan siswi menengah 45 persen. Data itu merupakan hasil survei Fakultas Kedokteran di Universitas King Abdulaziz, Jeddah.
Fakultas itu mengatakan, fenomena ini menimbulkan ancaman nyata bagi kesehatan perempuan Saudi dalam jangka panjang, Arab News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sebelumnya, dalam sebuah penelitian serupa, Universitas Najran menyatakan sepertiga penduduk Saudi merokok secara aktif.
Harian Al-Madina melaporkan, dalam kategori perokok perempuan, Arab Saudi peringkat kedua di antara negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) dan peringkat kelima di dunia.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Negara-negara GCC telah mengambil langkah-langkah untuk mengekang meningkatnya jumlah perokok dengan menaikkan harga rokok sebesar 200 persen.
Namun langkah ini tidak memiliki efek sesuai yang diharapkan, justeru jumlah perokok kian meningkat drastis.
Alasan meningkatnya jumlah perokok di kalangan gadis-gadis remaja Saudi dikaitkan dengan derasnya arus masuk budaya dari negara-negara barat dalam meningkatnya penggunaan media sosial, aplikasi mobile dan penyebaran e-rokok.
Nagwa Mousa, ibu dua anak perempuan Saudi mengatakan, merokok adalah hasil dari kurangnya bimbingan dan pengawasan orang tua di rumah.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Dia menekankan, orang tua harus berteman dengan anak-anaknya dan mendengarkan dengan penuh perhatian kebutuhan mereka guna memastikan hubungan yang sehat. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata