Jakarta, 3 Muharram 1438/4 Oktober 2016 (MINA) – Nama Taat Pribadi, pembina Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng di Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menjadi sorotan masyarakat, setelah kasus dugaan pembunuhan dan penipuan penggandaan uang menyeret dirinya.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof. Din Syamsuddin mengatakan bahwa hal ini bukanlah masuk dalam konteks keagamaan, misalnya dikatakan bahwa Taat Pribadi memiliki karamah, kemuliaan atau kekuatan, menurutnya itu adalah kebohongan.
“Sudah nampak jelas ini penipuan maka saya berpendapat jangan dikaitkan dengan nuansa keagamaan,” ujar Din kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) saat ditemui di Jakarta, Selasa (4/10) siang.
Ia juga mengatakan, untuk yang memiliki kemuliaan seperti itu memang ada, tetapi hal tersebut dimiliki oleh orang-orang yang dekat dengan Tuhan, dan tidak dipamer-pamerkan seperti itu.
Baca Juga: Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Tunanetra Internasional
“Paradoksnya saya kira itu adalah jelas penipuan, tidak ada hubungannya dengan agama, maka sebaiknya diselesaikan dengan cara hukum, apalagi ada korban yang diakibatkan,” katanya. Saat ini MUI pun sedang melakukan kajian soal padepokan tersebut, nantinya akan keluar fatwa. (L/M09/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Banyumas, Jateng Terendam Banjir