Jakarta, MINA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mempersilahkan warga Nahdliyin yang ingin ikut serta melakukan aksi protes bersama kelompok umat Islam di halaman Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Jumat (8/12) besok.
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini menegaskan, pihaknya akan menurunkan Banser dan Fatayatnya sebagai bagian dari kepedulian terhadap isu Palestina. Sikap masyarakat Indonesia yang akan menggelar aksi protes, menurutnya merupakan hal yang wajar.
“Kita imbau besok tetap disampaikan dengan cara-cara Islam. Jangan sampai tidak. Nanti yang tercorengkan malah Islamnya,” ujarnya saat konferensi pers di Gedung PBNU, Kamis (7/12).
Selain di Indonesia, Helmy menduga akan ada desakan-desakan di seluruh negara-negara Asia dan Timur Tengah agar pemerintahnya mengusir duta besarnya akan meningkat. Karena ini bentuk perlakuan yang sangat melanggar HAM dan kesepakatan di PBB.
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru
Aksi tersebut sebagai bentuk kecaman keras PNBU terhadap pengakuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel, menggantikan Tel Aviv. Padahal, saat ini Yerusalem merupakan ibu kota Palestina.
“Desakan-desakan pasti ada. Bahkan tak menutup kemungkinan akan ada tuntutan mengusir Dubes AS di negara-negara Islam,” katanya.
PBNU juga mengapresiasi pernyataan Presiden Joko Widodo yang secara tegas mendukung Palestina dan mengecam pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. PBNU akan berkomunikasi dengan berbagai pihak, baik nasional maupun internasional, agar turut mengecam kebijakan AS atas Yerusalem. (L/R06/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)