SOKONG ISIS, ULAMA BOSNIA DIVONIS TUJUH TAHUN PENJARA

, 24 Muharram 1437/6 November 2015 – Seorang ulama Muslim Bosnia, Husein Bosnic, divonis kurungan penjara selama tujuh tahun pada Rabu (4/11) karena dinyatakan terbukti merekrut pejuang untuk kelompok Islamic State (/Daesh).

Putusan pengadilan tersebut mengacu pada sebuah undang-undang baru yang ditetapkan untuk menyetop orang-orang bergabung dengan kelompok atau organisasi militan di Timur Tengah. Demikian Channel News Asia melaporkan, Kamis (5/11), seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Husein Bosnic, dikenal sebagai pemimpin tidak resmi dari gerakan Salafi ultra-konservatif di Bosnia, ditangkap tahun lalu. Ia termasuk dari 17 orang lainnya yang diadili di Bosnia karena dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok militan di Suriah dan Irak.

“Terdakwa Husein Bosnic bersalah secara sadar, selama 2013-2014 dari posisi otoritas keagamaan, menghasut publik, merekrut, dan mengorganisasikan kelompok teroris,” ungkap ketua dewan pengadilan Amela Huskic dalam pernyataan putusannya.

Huskic menyebut Bosnic dengan lihai menggunakan keterampilannya dalam berpidato untuk memikat orang-orang agar bersedia bergabung dengan kelompok ISIS. Setidaknya enam orang yang ia rekrut telah tewas di medan perang di Suriah.

Salah satu saksi mengatakan kepada pengadilan selama persidangan, Bosnic secara pribadi memilih para relawan dan mengeluarkan rekomendasi bagi mereka sebagai jaminan bahwa yang direkrut adalah pejuang sejati dan bukan mata-mata.

Sebagian besar saksi yang bersaksi adalah para orangtua yang marah karena anak mereka pergi ke Suriah, atau orang-orang yang kembali dari medan perang karena kecewa. Mereka yang direkrut itu mengaku apa yang dikatakan Bosnic dalam khutbahnya tidak sesuai dengan realitas di lapangan.

Pengacara Bosnic, Adil Lozo, mengatakan pihaknya akan mengajukan banding atas vonis tersebut, karena ia percaya proses peradilan itu ditujukan untuk mencederai interpretasi tertentu tentang Islam.

Lozo menyatakan kasus yang menjerat kliennya itu kemungkinan besar akan berakhir di Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa di Strasbourg, Perancis.

Muslim Bosnia secara tradisional mempraktikkan Islam yang moderat, yang diajarkan oleh Komunitas Islam resmi negara itu, tetapi sejumlah kalangan telah menganut ajaran radikal di bawah pengaruh pejuang asing yang datang membantu umat Islam selama perang Bosnia 1992-1995.

Jaksa mengatakan selama persidangan ada sekitar 94 warga Bosnia telah berjuang di Suriah. Catatan mereka menunjukkan bahwa 56 dari mereka telah kembali, sementara 26 meninggal di sana.

Sementara polisi memperkirakan sekitar 200 orang Bosnia, termasuk perempuan dan anak-anak, telah meninggalkan kampung halaman mereka untuk bergabung dengan pejuang dalam perang sipil Suriah selama tiga tahun terakhir. Dari jumlah itu, lebih dari 50 orang telah kembali ke Bosnia dan sekitar 30 tewas di medan tempur. (P022/P4)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0