Situs Sejarah Asrama Haji Sabang Agar Dipugar Kembali

Sabang, MINA – Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Republik Indonesia, Sri Ilham Lubis mengaku takjub saat tiba di lokasi bekas bangunan embarkasi Haji peninggalan jaman belanda di Pulau Rubiah, Sabang.

Meski kondisi tidak seperti dulu saat masih digunakan, sisa bangunan itu terlihat tidak terawat, beberapa atap bangunan mulai roboh, sementara bangunan yang ditempati jamaah haji justru sudah tidak berbekas.

Sri Ilham Lubis mengaku prihatin terhadap kondisi gedung yang dibangun pada tahun 1920 ini. Sri mendorong pemerintah agar segera mempugar kembali haji tersebut.

“Sebagian bangunannya sudah hancur, ini layak untuk dipugar kembali,” kata Sri saat mengunjungi situs sejarah asrama haji, Selasa (25/6).

Pada masa penjajahan belanda, masyarakat Aceh dan Sumatra yang pulang dari tanah suci Mekkah terlebih dahulu disinggahkan di tempat tersebut, untuk dikarantina, sebelum mereka diijinkan kembali ke kampung halaman.

Sri khawatir jika bangunan yang memiliki nilai sejarah ini dibiarkan begitu saja, lambat laun masyarakat tidak akan tau lagi dengan sejarah Haji di Indonesia, yang dimulai dari tanah rencong.

“Mudah-mudahan dengan sudah diketahui seperti ini, bisa segera di renovasi dan juga di lestatikan,” terang Sri.

“ini yang sisa hanya pasanggrahannya, sementara bangunan ditempati jamaah haji sudah tidak terlihat lagi, mumpung masih ada kami mendorong dari Pemda, agar bisa secepatnya bisa direnovasi, sehingga masyarakat bisa melihat,” sambung Sri.

Rencananya, usai direhab, bangunan ini bisa digunakan untuk mesium haji, sehingga bisa memberikan pemahaman, dan pengetahuan kepada masyarakat tentang sejarah haji di indonesia, sehingga menambah deatinasi wisata religi di Aceh. (L/AP/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)