Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

STQH Nasional XXVIII 2025 Resmi Dibuka

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Widi Kusnadi - Ahad, 12 Oktober 2025 - 21:18 WIB

Ahad, 12 Oktober 2025 - 21:18 WIB

23 Views

STQH Nasional XXVIII 2025 di Tugu Persatuan Kendari, ajang syiar Al-Qur’an yang memadukan nilai spiritual, budaya, dan persaudaraan umat, Sabtu (11/10/25) malam. (Foto: Kemenag)

Kendari, MINA — Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqah Al-Hadits (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 resmi dibuka di Tugu Persatuan, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu malam (11/10).

STQH dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno yang mewakili Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Pembukaan STQH ditandai dengan penabuhan dimba, alat musik tradisional Kendari, bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar, Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, dan Dirjen Bimas Islam Kemenag Abu Rokhmad. Ribuan masyarakat turut memadati area Tugu Persatuan untuk menyaksikan acara pembukaan yang sarat nilai budaya dan spiritualitas.

Dalam sambutannya, Pratikno menegaskan bahwa Islam pernah menjadi mercusuar ilmu pengetahuan dunia. Ia menyampaikan bahwa para ilmuwan Muslim terdahulu bukan hanya ahli sains dan teknologi, tetapi juga penghafal Al-Qur’an yang mampu memadukan iman dan akal.

Baca Juga: Forum Perdamaian Dunia ke-9 di Jakarta Angkat Nilai Wasatiyyat Islam dan Kearifan Tionghoa untuk Kolaborasi Global

“Para ilmuwan besar itu bukan hanya ahli pengetahuan, tetapi juga penghafal Al-Qur’an. Ini bukti bahwa iman dan akal dapat bersinergi membangun peradaban,” ujarnya.

Pratikno juga mengajak generasi muda Islam untuk terus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai spiritual.

Menurutnya, kemajuan harus dijadikan sarana memperkuat syiar Islam di tingkat global.

“Kemajuan tanpa akhlak ibarat pedang tajam di tangan orang yang matanya tertutup. Di sinilah Al-Qur’an dan Hadis berperan sebagai kompas moral abadi,” tegasnya.

Baca Juga: PPATK dan Kemkomdigi Catat Penurunan Transaksi Judi Online 57%

Ia menambahkan bahwa Islam tidak pernah menolak kemajuan, melainkan mendorong umatnya menjadi pelopor inovasi yang berlandaskan akhlakul karimah.

Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menuturkan bahwa STQH Nasional bukan sekadar ajang kompetisi keagamaan, melainkan wadah spiritual untuk menumbuhkan generasi Qurani yang unggul dan cinta lingkungan. Tema besar tahun ini, “Syiar Al-Qur’an dan Hadis: Merawat Kerukunan, Melestarikan Lingkungan,”

Menurutnya menjadi jawaban atas berbagai tantangan zaman, termasuk meningkatnya ketegangan sosial dan krisis ekologis.

“Merawat lingkungan adalah bentuk zikir sosial. Dalam setiap ayat tentang alam terselip pesan keseimbangan dan keadilan ekologis,” ujar Menag.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Jumat-Sabtu, Waspada Hujan Lebat

STQH Nasional XXVIII digelar di Kendari pada 9–19 Oktober 2025, melibatkan lebih dari seribu peserta dari 35 provinsi di seluruh Indonesia. Total partisipan, termasuk dewan hakim, pelatih, dan pejabat pusat serta daerah, mencapai hampir empat ribu orang. Selain menjadi ajang perlombaan tilawah dan hadis, STQH juga berfungsi sebagai sarana pemberdayaan umat, regenerasi ulama muda, serta penguatan nilai akhlak dan kesadaran ekoteologis — bahwa mencintai Al-Qur’an juga berarti menjaga bumi sebagai amanah Tuhan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jakarta Catat Hampir 2 Juta Kasus ISPA, Gejala Mirip COVID-19

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia