Kairo, 15 Jumadil Awwal 1435 / 6 Maret 2015 (MINA) – Komnas HAM Mesir mengatakan, sejak awal 2014 lalu sebanyak 121 orang tahanan tewas di penjara-penjara negara itu akibat tindakan-tindakan brutal dan kondisi penjara yang melanggar HAM.
Sementara itu Amnesty International mengutuk kasus terhadap kematian tahanan akibat penyiksaan yang sering dilakukan di pusat-pusat penahanan di Mesir, yang dalam seminggu terakhir menewaskan tiga tahanan di kantor polisi El-Matareya, Kairo.
Dalam pernyataannya, Amnesty International, mengatakan, sedikitnya sembilan tahanan tewas di kantor polisi El-Matareya selama 11 bulan terakhir, tidak ada investigasi penyelidikan atas kematian mereka dan tidak ada yang mengaku bertanggung jawab. Demikian laporan Middle East Monitor (MEMO) dikutip Middle East Monitor (MEMO), Jumat (6/3).
Wakil Direktur Amnesty Internasional untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Hassiba Hadjsahraoui menegaskan, Pemerintah Mesir tidak bisa terus-terusan menutupi terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang merajalela di kantor polisi, terutama akibat beberapa insiden penyiksaan dan bahkan kematian yang didokumentasikan dalam laporan forensik.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Sebetulnya Pemrintah Mesir juga mengambil tindakan. Pekan lalu, dua petugas dari Pasukan Keamanan Nasional dihentikan selama empat hari sambil menunggu hasil penyelidikan setelah mereka dituduh menyiksa seorang pengacara sampai mati di kantor polisi El-Matareya.
Organisasi HAM, mengatakan, sejak kudeta Mesir Pada tahun 2013, pemerintah Mesir telah menangkap puluhan ribu warga Mesir, diperkirakan sebanyak hampir 20.000 orang masih ditahan di penjara.
Data yang dikumpulkan oleh organisasi HAM di Mesir mengungkapkan, sejak awal tahun lalu, 121 orang tewas akibat penyiksaan dan kondisi yang keras di penjara-penjara Mesir. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)SUD
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi