Sukamta Komentari Pelarangan Cadar di Kampus Islam

PhD (Foto: File)

Jakarta, MINA – Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Sukamta ikut mengomentari pelarangan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Menurutnya, Perguruan Tinggi sebagai lembaga akademis perlu mengedepankan sikap yang bijak dan dialogis.

“Bukan cara-cara yang arogan. Apalagi soal keyakinan beragama dijamin oleh UUD 1945 dan menjadi bagian paling dasar dalam Hak Asasi Manusia,” kata Sukamta kepada MINA, Rabu (7/3).

Ia berharap, pelarangan cadar ini tak menjadi polemik yang berkepanjangan dan menjadi isu memanas di tahun politik.

“Saya kira akan baik jika Rektor bisa mencabut segera pelarangan tersebut. Sudah banyak pihak menanggapi dan menganggap pelarangan tersebut tidak bijak,” jelas Sukamta.

Lebih lanjut Anggota Komisi I DPR RI ini berharap penggunaan cadar untuk tidak dikaitkan dengan radikalisme, karena ini lebih terkait perbedaan pandangan fiqih dalam berbusana bagi muslimah sesuai syariat Islam.

“Saya kira yang terpenting dikembangkan saling menghormati perbedaan, termasuk didalamnya menjauhi sikap eksklusif. Ini tentu berlaku bagi pemeluk agama apapun” ungkap Sukamta.

Sukamta mengharapkan kejadian pelarangan seperti ini tidak terulang lagi di kampus. Menurutnya yang mau taat beragama seharusnya malah dapat apresiasi karena hal ini mendukung pengembangan moral agama dan pendidikan yang berkarakter. (L/R06/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)