Aleppo, 13 Ramadhan 1434/21 Juli 2013 (MINA) – Suku Kurdi Suriah berencana untuk membentuk pemerintahan otonom sementara untuk mengelola wilayah Kurdi di utara dari negara yang dilanda perang saudara.
Pejabat Kurdi mengatakan hal itu pada Jumat (19/7). “Kami berpikir bahwa krisis di Suriah tidak akan berakhir dalam waktu dekat, jadi kita perlu membuat pemerintahan otonom sementara sendiri di wilayah Kurdistan Barat,” kata Salih Muslim, kepala Suku Kurdi dari Partai Uni Demokrasi Suriah (PYD).
Wilayah Kurdistan itu meliputi beberapa mengacu wilayah yang mayoritas masyarakatnya dari suku Kurdi, tepatnya di wilayah utara Suriah, termasuk provinsi Hassakeh di timur laut yang saat ini menjadi bagian dari provinsi Aleppo.
“Ini telah menjadi proyek kami sejak tahun 2007,” tambah Muslim. Namun ia tetap menekankan bahwa pemerintah yang ia bentuk tetap bersifat sementara.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
“Ini bersifat sementara. Begitu ada kesepakatan damai antara pemerintah Suriah dengan piha oposisi, maka kami akan mengakhiri otonomi ini,” katanya.
Shirzad Izidi, juru bicara Dewan Perwakilan Rakyat dari dagian Barat Kurdistan, kelompok Kurdi lain di Suriah mengkonfirmasi rencana tersebut dan mengatakan pemerintahan Kurdi akan melakukan sesuatu untuk menyelenggarakan pemilihan otonim sementara di wilayah Kurdi.
“Ada sebuah ide untuk membentuk konstitusi sementara sehingga tidak akan ada kekosongan pemerintaha disana,” kata Izidi. Islamtimes melaporkan seperti dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Wilayah Kurdi utara Suriah saat ini telah diberikan kepada dewan lokal Kurdi sejak pasukan pemerintah mundur dari daerah-daerah tersebut pada pertengahan 2012.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Pemindahan ini dipandang sebagai langkah taktis oleh pemerintah. Hal ini akan mendorong rakyat Kurdi untuk menghindari bersekutu dengan oposisi dan untuk mempertahankan otonomi baru mereka.
Kurdi mewakili sekitar 15 persen dari populasi Suriah, dan sebagian besar mereka berdomosili di bagian utara negara itu.
Awal pekan ini, pejuang Kurdi mengusir pasukan dari kota Ras al-Ain dan perbatasan terdekat persimpangan dengan Turki, dan pertempuran antara kelompok-kelompok terus terjadi di tempat-tempat lain di provinsi Hassakeh di wilayah Suriah utara dan timur. (T/P04/R2).
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)