Sulawesi Tengah Diguncang Gempa, Bandara Palu Ditutup Sementara

Palu, MINA – Setelah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara  melakukan pengecekan di seluruh bandara di wilayah pascagempa bumi 7,4 SR, sesuai Notam Nomor H0737/18 Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup dari 28 September 2018 pukul 19.26 WITA sampai dengan estimasi 29 September 2018 pukul 19.20 WITA karena terdampak gempa bumi.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Pramintohadi Sukarno mengatakan, “Dari Palu saya telah mendapatkan laporan bahwa Aerodrome Control Tower di Bandara SIS Al-Jufri retak dan rusak. Untuk sementara operasional di Bandara ini ditutup sejak sore ini sampai dengan 24 jam ke depan.”

“Selain , saya juga telah menerima laporan dari Kepala Bandara lain di sekitarnya seperti Bandara Jalaluddin di Gorontalo, Bandara Lagaligo Bua di Palopo, Bandara Andi Jemma Masamba di Luwu Utara, Bandara Kasiguncu di Poso dan Bandara Tanjung Api Ampana Tojo Una-una, semuanya dalam keadaan aman,” ungkap Pramintohadi dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip MINA, Jumat (28/9).

“Fasilitas Bandara di beberapa bandara sekitar baik sisi udara maupun sisi darat dalam keadaan baik dan dapat beroperasi normal.”

Meskipun demikian, Pramintohadi memerintahkan kepada jajarannya pada Unit Pelaksana Teknis Ditjen Hubud untuk menigkatkan koordinasi dengan pihak terkait dalam pengecekan fasilitas transportasi udara agar tidak ada informasi yang terlewat.

Pramintohadi juga meminta kepada seluruh stakeholder penerbangan di Palu dan daerah lain yang terhubung untuk tetap memaksimalkan pelayanan kepada penumpang. Pelayanan penumpang di bandara harus tetap memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan sesuai aturan penerbangan sipil internasional dan nasional.

“Saya juga memerintahkan agar dalam mengecek fasilitas bandara kita selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait agar dapat saling memberi informasi yang fix dan tidak ada yang info yang terlewat dan tetap perhatikan aspek keamanan dan kenyamanan dalam pelayanan kepada penumpang,” pungkas Pramintohadi.

Ia juga mengungkapkan turut prihatin terhadap musibah gempa bumi yang menimpa wilayah Sulawesi Tengah dan sekitarnya tersebut.

Diberitakan sebelumnya, pada pukul 17.02 WIB gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter mengguncang wilayah Sulawesi Tengah dengan kedalaman 10 km yang bersumber dari 80 km sebelah barat laut kota Palu.

BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami pada pukul 17.07 WIB. Gempa bumi berpotensi memicu tsunami di wilayah pesisir.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan peralatan di laut selama sekitar 30 menit tidak terpantau adanya perubahan tinggi muka air laut dan tsunami tidak terpantau, maka BMKG telah menyatakan peringatan dini tsunami berakhir pada pukul 17.39 WIB.

Dampak gempa dengan kekuatan 7,7 SR dirasakan sangat keras. Berdasarkan analisis guncangan gempa dirasakan daerah di sekitar Kota Palu hingga ke utara di wilayah Kabupaten Donggala dengan intensitas gempa VI-VII MMI (keras hingga sangat keras). (L/R04/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Nidiya Fitriyah

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.