Damaskus, 24 Jumadil Awwal 1437/3 Maret 2016 (MINA) – Pemerintah Damaskus mengutuk resolusi Dewan Kerjasama Teluk (GCC) pada Rabu (2/3) yang menganggap gerakan politik dan aksi bersenjata Hizbullah Lebanon sebagai sebuah organisasi “teroris”.
“Dalam sebuah langkah yang harmonis dengan kebijakan Israel, GCC telah mengeluarkan resolusi mempertimbangkan Hizbullah sebagai organisasi teroris karena perjuangannya terus-menerus melawan skema Zionis di wilayah tersebut dan konfrontasi dengan Israel,” kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Suriah dalam pernyataannya kepada kantor berita resmi SANA.
Dalam pernyataan itu, pejabat tersebut mengatakan, kontribusi Hizbullah di Suriah dalam melawan kelompok Islamic State (ISIS) dan Al-Qaeda (Nusra Front) adalah konfrontasi bersejarah. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Kemenangan yang dicapai melawan terorisme ini dan pendukungnya telah menekan kepemimpinan Saudi,” kata pejabat Suriah itu.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Sebelumnya di hari yang sama, GCC menyatakan Hizbullah sebagai kelompok “teroris”, menyusul meningkatnya ketegangan dengan organisasi Lebanon berpaham Syiah yang telah mengirimkan ribuan militannya ke Suriah mendukung pasukan rezim.
GCC menganggap Hizbullah melakukan “tindakan teroris dan hasutan di Suriah, Yaman dan Irak”.
Bulan lalu, Arab Saudi menghentikan program bantuan perlengkapan militer ke Lebanon sebesar $ 3 miliar, sebagai protes terhadap kebijakan Hizbullah.
Seorang pejabat Arab Saudi mengatakan, Kerajaan melihat posisi Lebanon bermusuhan dengan negara Teluk akibat dari cengkraman Hizbullah pada pemerintahan. (T/P001/R01)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama