Ramallah, MINA – Mayoritas warga Palestina mendukung keputusan kepemimpinan Palestina yang berbasis di Ramallah untuk memboikot lokakarya ekonomi pimpinan Amerika Serikat (AS) di Bahrain pekan lalu, menurut sebuah survei yang diterbitkan pada Rabu (3/7).
Menurut survei oleh Pusat Kebijakan dan Penelitian Survei Palestina yang berbasis di Ramallah, warga Palestina mengatakan bahwa kenegaraan lebih penting daripada ekonomi yang dinamis, demikian Times of Israel melaporkan.
Tujuh puluh sembilan persen warga Palestina mengatakan, mereka mendukung keputusan Otoritas Palestina untuk tidak mengirim perwakilan ke Bahrain pada 25-26 Juni, sementara 15 persen menyatakan bahwa mereka menentang kebijakan pemerintah Palestina.
Konferensi di Bahrain berfokus pada bagian ekonomi dari rencana pemerintah Amerika untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina, disertai dengan rencana untuk memompa 50 miliar dolar AS ke Tepi Barat, Jalur Gaza dan negara-negara Arab tetangga.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Tetapi para pemimpin Palestina menolak untuk terlibat dengan KTT.
Sebagian besar pengusaha Palestina yang diundang ke konferensi memboikot acara tersebut, bersama dengan sejumlah negara Arab, atas desakan Ramallah.
Survei menemukan bahwa 83 persen warga Palestina mengatakan, mereka lebih suka kemerdekaan politik daripada kemakmuran ekonomi, sementara 15 persen memilih yang sebaliknya. (T/RI-1/R06)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024