Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suu Kyi: Komitmen pada Perdamaian dan Rekonsiliasi Nasional

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 22 September 2016 - 17:13 WIB

Kamis, 22 September 2016 - 17:13 WIB

346 Views

General Assembly Seventy-first session 10th plenary meeting General Debate Address by Her Excellency Aung San Suu Kyi, State Counsellor and Minister for Foreign Affairs of the Republic of the Union of Myanmar

New York, 20 Dzulhijjah 1437/22 September 2016 (MINA) – Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri Myanmar, Daw Aung San Suu Kyi, pada pidato di Majelis Umum PBB hari kedua Rabu (21/9), menyatakan komitmennya pada perdamaian dan rekonsiliasi nasional pemerintahan baru negaranya.

Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) dari sumber UN News melaporkan, Suu Kyi berkomitmen untuk solusi berkelanjutan yang akan mengarah pada perdamaian, stabilitas dan pembangunan untuk semua masyarakat di negaranya.

“Untuk sebuah negara yang telah mengalami lebih dari enam dekade konflik bersenjata internal, tidak ada yang lebih penting daripada perdamaian dan rekonsiliasi nasional, maka untuk mencapai ini perlu adanya konferensi perdamaian nasional,” ujar Suu Kyi, sebagai wakil dari pemerintah sipil pertama Myanmar setelah lebih dari 50 tahun dalam pemerintahan militer.

Ia menambahkan, pemerintahannya telah mengambil pendekatan holistik pembangunan pusat dalam program jangka pendek dan jangka panjang yang bertujuan untuk mempromosikan pemahaman dan kepercayaan.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Pemerintahannya juga telah menunjuk mantan Sekjen PBB Kofi Annan untuk duduk sebagai komisi untuk mendorong upaya tersebut, lanjutnya.

Mengenai situasi di negara bagian Rakhine, di mana puluhan ribu Muslim Rohingya telah tinggal di kamp-kamp buruk, setelah konflik komunal dengan sekte Buddha, ia menyebutkan, Myanmar mempersilakan pengawasan dunia internasional.

Masalah lainnya, lanjutnya, adalah isu migrasi, yang menurutnya hanya bisa diselesaikan dengan mengatasi akar penyebabnya, yaitu yang paling penting adalah kurangnya perdamaian dan kurangnya pembangunan.

Menyinggung soal terorisme, Suu Kyi mengatakan, kurangnya jaminan sosial dan ekonomi merupakan faktor tumbuhnya terorisme.

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

“Perlu juga mempertimbangkan kemungkinan kurangnya tujuan dan arah hidup, bisa menjadi hal yang mendorong banyak orang, terutama kaum muda ke dalam jerat ideologi yang muncul untuk menawarkan kepastian,” lanjutnya. (T/P4/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Asia
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat