Banda Aceh, MINA – Pemerintah kabupaten Aceh Tengah menargetkan produksi kopi di kawasan tersebut mampu mencapai 800 Kilogram per hektare pada tahun 2018, besarnya capaian target oleh pemerintah setempat diperkuat oleh tingginya permintaan pasar terhadap kopi Arabica Gayo.
Ditahun 2017, produksi kopi di kawasan Aceh Tengah mencapai 774 Kilogram per hektare, jumlah tersebut diperkirakan mengalami peningkatan pada tahun 2018 ini, Sabtu (17/11).
“Kita tergetkan produksi kopi pada tahun ini meningkat dari 774 kilogram per hektare pada tahun 2017 dapat menjadi 800 kilogram per hektare tahun ini,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah, Juanda.
Pihaknya terus berupaya agar produktivitas kopi arabica di Dataran Tinggi Gayo tersebut mengalami peningkatan setiap tahunnya, sehingga program meningkatkan kesejateraan petani dapat terwujud di masa mendatang dan ekspor kopi Gayo baik nasional maupun internasional terus mengalami peningkatan, sehingga kopi gayo mampu menguasi pasar internasional.
Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ
Kabupaten Aceh Tengah sendiri miliki lahan kopi seluas 46 ribu hektare yang terdiri dari lima ribu hektare tanaman tua dan 41 ribu hektare lainnya merupakan tanaman produktif.
Juanda menambahkan, salah satu program yang sedang digalakkan untuk peningkatan produktivitas hasil pertanian milik petani di daerah tersebut adalah dengan membentuk tim brigade pemangkasan kopi tingkat kecamatan guna meningkatkan produksi kopi arabica di daerah setempat.
“Brigade pemangkasan kopi yang awalnya digagas pada bulan enam di Kecamatan Bies, kini sudah berjumlah enam kecamatan dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Tengah,” kata Kepala Dinas Pertanian Aceh Tengah, Juanda di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan pemangkasan tanaman kopi memiliki peranan penting untuk meningkatkan produktivitas dan menjadikan tanaman tersebut tumbuh subur dan produktif.
Baca Juga: Presiden Prabowo Bertekad Perangi Kebocoran Anggaran
“Pemangkasan ini juga bagian untuk membantu pencegahan hama penyakit yang dapat menyerang tanaman kopi,” katanya.
Ada pun kecamatan yang telah terbentuk brigade pemangkas tanaman kopi yakni di Kecamatan Bies, Atu Lintang, Jagong Jeget, Kute Panang, Pegasing, dan juga Bintang.
Dihrapkan para brigade tersebut mampu bekerja secara maksimal, sehingga produksi kopi tahun ini bisa mencapai target, tutupnya. (L/AP/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Basah