Taliban Afghanistan Ajukan Syarat Ikut Dialog Damai

Anggota Taliban melakukan solat di atas bukit. (Foto: AFP/Shah Marai)
Anggota melakukan solat di atas bukit. (Foto: AFP/Shah Marai)

Doha, 15 Jumadil Akhir 1437/25 Januari 2016 (MINA) – Taliban Afghanistan mengajukan syarat kepada untuk mau ikut terlibat dalam perundingan damai yang kini sedang berlangsung.

Perwakilan Talibat mengatakan pada pernyataan Ahad (24/1), kelompoknya menuntut PBB untuk menghapus anggotanya dari daftar hitam.

Pada Sabtu dan Ahad, perwakilan Taliban bertemu dengan orang yang dekat dengan pemerintah Afghanistan di Doha, Qatar, demikian Al-Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pertemuan tidak resmi itu diselenggarakan oleh Pugwash Conferences on Science and World Affairs, sebuah kelompok krisis internasional.

Pertemuan Doha bukan bagian dari proses perdamaian resmi yang dimulai kembali pada awal bulan ini antara pejabat Afghanistan, Pakistan, Cina dan Amerika Serikat yang bertujuan memetakan roadmap perdamaian di Afghanistan.

Syarat yang ditetapkan oleh Taliban termasuk “pembentukan tempat resmi bagi Imarah Islam, penghapusan daftar hitam anggotanya, pembebasan tahanan dan mengakhiri propaganda yang beracun”.

Blacklist pada individu anggota Taliban mengalami pembekuan aset, larangan bersenjata dan melakukan perjalanan.

“Untuk memulai memetakan perdamaian di Afghanistan, adalah penting kami terlibat di dalamnya, tetapi hanya jika permintaan kami terpenuhi, karena kami tidak bisa mempercayai kesepakatan apa pun pada saat ini,” kata seorang komandan senior Taliban.

Usaha pertama untuk memulai pembicaraan damai dibatalkan pada Juli tahun lalu, setelah muncul kabar bahwa pemimpin Taliban Mullah Omar telah mati sejak dua tahun. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)