Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TALIBAN PILIH MULLAH MANSOOR JADI PEMIMPIN BARU

Rudi Hendrik - Sabtu, 1 Agustus 2015 - 02:34 WIB

Sabtu, 1 Agustus 2015 - 02:34 WIB

460 Views

Para pejuang Taliban. (Foto:AA)

TALIBAN-300x204.jpg" alt="Para pejuang Taliban. (Foto:AA)" width="300" height="204" /> Para pejuang Taliban. (Foto:AA)

Kabul, 16 Syawal 1436/1 Agustus 2015 (MINA) – Taliban Afghanistan telah memilih Mullah Akhtar Mansoor sebagai pemimpin baru menggantikan Mullah Omar.

Pada Jumat (31/7), kelompok tersebut telah merilis sebuah pernyataan resmi yang mengatakan Mullah Mansoor dipilih Dewan Pusat Taliban, yang dikenal sebagai Shura, yang diselenggarakan setelah berita kematian pemimpin tertinggi mereka muncul pada Rabu (28/7).

Mullah Mansoor berusia antara 50 hingga 52 tahun, sebelumnya adalah Menteri Penerbangan danTransportasi selama rezim Taliban menguasai Afghanistan antara tahun 1996-2001, demikian Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Menurut pakar luar negeri Taliban, Ahmad Saedi, Mansoor sudah pernah menjabat sebagai pemimpin Taliban de facto selama tiga tahun terakhir setelah kepemimpinan kelompok itu kehilangan komunikasi dengan Mullah Omar.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Pihak berwenang Afghanistan meyakini Mullah Omar telah meninggal karena sakit dua tahun lalu.

“Mullah Mohammad Omar telah memilih mantan Menteri Pertahanan Taliban Mullah Obaidullah Akhund sebagai penggantinya. Dia meninggal secara misterius di Pakistan. Kemudian ia memilih Mullah Baradar sebagai penggantinya, ia ditangkap oleh ISI (badan intelijen Pakistan),” kata Saedi.

Saedi mengatakan, Mullah Mansoor dipilih karena dia adalah bagian dari pembicaraan pro-perdamaian dari unsur pimpinan Taliban, di mana pemerintah Afganistan dan Pakistan diperkirakan akan mendukung kepemimpinannya.

Kabar kematian Mullah Omar memicu kontes kepemimpinan yang banyak khawatir bisa menimbulkan perpecahan dalam kelompok, berpotensi mempengaruhi hasil pembicaraan damai yang baru dimulai.

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

Negosiasi dengan pemerintah Afghanistan yang dijadwalkan Jumat (31/7), ditunda atas permintaan Taliban saat mereka sedang memilih pemimpin baru mereka. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam

Rekomendasi untuk Anda