Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Untuk menangkal missionaris, Majelis Dakwah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) membekali para dai dan daiyahnya dengan materi kristologi.
“Pelatihan kali ini kita mengundang muallaf yang dahulunya beliau adalah pendeta, sengaja kita undang untuk membekali dai kita dalam menghadapi missionaris dan dakwah kepada non-muslim,” kata Amir Majelis Dakwah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung Hidayaturrahman kepada MINA, Kamis, (30/5).
Dia mengatakan pentingnya para dai dalam menerima materi kristologi agar mengetahui sejarah agama Kristen, sepak terjang dakwah mereka dalam memurtadkan kaum Muslimin.
Agustinus Sriurip Ragil Wibowo, mantan pendeta di kesempatan lain kepada MINA mengatakan, pelatihan yang diikuti oleh puluhan dai dan daiyah se-Lampung tersebut diharapkan bisa mengisi kekosongan mubaligh/mubalighoh di daerah-daerah yang menjadi target pemurtadan.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
“Ke depan kita harapkan para peserta bisa kita kirim ke daerah yang menjadi target missionaris seperti pulau Jawa dan Sulawesi,” katanya.
Mantan pendeta yang biasa dipanggil Ustadz Ragil ini berharap, pelatihan ini melahirkan dai-daiyah yang mampu berdakwah kepada non-Muslim dan mengembalikan orang-orang yang murtad.
Koordinator Muslimah Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Heni Nurhasanah menambahkan, pelatihan yang diadakan di Muhajirun, Kec. Natar tersebut sangat bermanfaat bagi daiyah.
“Alhamdulillah kita jadi tau asal-usul agama Kristen, sepak terjang dakwah mereka dan cara berdakwah kepada non-Muslim,” kata Heni.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Dia menambahkan, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari dakwah orang Kristen agar kita sebagai Muslim bisa berhasil seperti mereka.
“Mereka yang akan diturunkan di lapangan harus tahan banting, memilih strategi dan semangat yang tinggi untuk mendakwahkan agama mereka,” tambahnya.
Heni mengingatkan kepada kaum Muslimin agar sebagai Muslim harus memiliki semangat juang dan banyak belajar agar bisa menjalankan kewajiban kita sebagai Muslim, yaitu dakwah.
Pelatihan yang merupakan program dari Majelis Dakwah tersebut bekerja sama dengan BPH Masjid An-Nubuwwah, Lembaga Bimbingan dan Penyuluhan Islam (LBIPI), Syubban (pemuda) Jama’ah Muslimin, FKMH, dan Kantor Berita Islam MINA sebagai media partner.
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
Adapun materi pelatihan yang diberikan selama lima hari tersebut yakni tentang Kristologi oleh Ragil Wibowo, Belajar Al Qur’an dengan Metode Tathbiqi oleh Ustaz Hidayaturrahman, pengantar Fiqh oleh Ustadz Muflihuddin Lc, dan Jama’ah Imaamah (kemasyarakatan Islam) oleh Ustadz Khozin. (L/B01/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina