Tanpa Pendanaan Kemanusiaan, Warga Somalia Terancam Bencana Besar

(ICRC/Ahmed Abdulkadir Said)

Mogadishu, MINA – Krisis pendanaan kemanusiaan di telah menyebabkan 5,9 juta anak-anak, perempuan dan laki-laki yang rentan, berisiko kehilangan akses ke beberapa atau semua layanan penyelamatan dan perlindungan yang sangat mereka butuhkan.

Adam Abdelmoula, Deputi Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB, Resident dan Koordinator Kemanusiaan untuk Somalia, mengatakan, jika tidak ada tindakan untuk mengatasi kesenjangan pendanaan ini, akibatnya bisa menjadi besar.

“Kebutuhan kemanusiaan telah meningkat secara signifikan pada tahun 2021, tetapi pendanaan untuk menanggapi kebutuhan ini adalah yang terburuk dalam enam tahun,” kata Abdelmoula, Relief Web melaporkan, Selasa (28/6).

“Mitra kemanusiaan hampir tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar keluarga yang kelaparan, komunitas yang putus asa, serta perempuan dan anak-anak yang terlantar,” tambahnya.

Hampir separuh penduduk Somalia membutuhkan bantuan kemanusiaan. Selain itu, 2,9 juta orang tetap mengungsi dari rumah mereka, dengan rincian 2,8 juta akan membutuhkan bantuan pangan mendesak pada bulan September dan satu juta anak kekurangan gizi.

Situasi kemanusiaan telah diperburuk oleh bencana iklim ganda – kekeringan di beberapa bagian negara dan banjir di tempat lain – dan dampak ketegangan politik, COVID-19, dan serangan belalang gurun terburuk dalam beberapa tahun.

Namun terlepas dari situasi yang mengerikan, hanya 26 persen dari dana 1,09 miliar dolar yang dibutuhkan untuk Rencana Tanggap Kemanusiaan Somalia 2021 telah disediakan.

“Kami mengandalkan kemurahan hati para donor kami untuk memastikan kebutuhan yang paling rentan terpenuhi,” kata Koordinator Kemanusiaan. “Saya memohon para donor untuk berdiri bersama keluarga di Somalia dan mencegah bencana dengan sepenuhnya mendanai respons kemanusiaan.” (T/RI-1/P1))

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.