Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tarbiyah Islamiyah Gelar Mukatamar Islah Setelah Pecah 50 Tahun

Risma Tri Utami - Sabtu, 22 Oktober 2016 - 11:27 WIB

Sabtu, 22 Oktober 2016 - 11:27 WIB

545 Views ㅤ

Jakarta, 21 Muharram 1438/22 Oktober 2016 (MINA) – Ormas Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan Tarbiyah Islamiyah menggelar Muktamar Islah, setelah terpecah selama 50 tahun.

Kedua ormas pendidikan Islam ini bersatu menggelar muktamar bersama yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (21/10) malam di Jakarta.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengepresiasi bersatunya kembali ormas yang didirikan 5 Mei 1928 oleh ulama besar Syekh Sulaiman Rusuli tersebut. Menag berharap islah ini bisa menjadi momentum bersama untuk terus dan lebih berkontribusi bagi pembangunan bangsa.

“Saya merasa bersyukur yang tak terhingga, setelah berjalan 50-an tahun, Tarbiyah Islamiyah dan Perti bisa melakukan munas dan muktamar bersama-sama,” kata Lukman saat memberikan sambutan pada pembukaan Munas dan Muktamar Tarbiyah Islamiyah dan Perti.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Menurutnya, islah ini sudah lama ditunggu-tunggu oleh keluarga besar Tarbiyah dan umat Islam. Tarbiyah Islamiyah dan Perti adalah ormas keagamaan yang besar.

“Umat Islam secara cita-cita organisatoris bisa saja berbeda, tapi tetap semangat dan bersatu di manapun dan kapanpun,” ujarnya.

Lukman mengatakan, setidaknya ada tiga faktor pemersatu Perti dan Tarbiyah Islamiyah, yaitu: kerohanian, cita-cita, dan semangat.

“Inilah yang mempersatukan Perti dan Tarbiyah Islamiyah,” paparnya, demikian keterangan pers Kemenag yang dikutip MINA.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Ia mengakui, kontribusi umat dan ormas Islam seperti Perti sangat banyak dalam membangun bangsa Indonesia. Tidak hanya di bidang dakwah dan kegiatan sosial, kontribusi Perti dan Tarbiyah Islamiyah juga besar dalam pengembangan keummatan, terutama bidang pendidikan. Sesuai namanya, jantung perjuangan Perti dan Tarbiyah Islamiyah adalah pendidikan.

Menag menilai, Indonesia sangat diuntungkan dengan keberadaan ormas-ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Perti, dan lainnya. Sebab, kontribusai ormas dalam meningkatkan kualitas pendidikan, kehidupan keagamaan, dan kerukunan terbukti sangat besar.

“Kita tahu, pendidikan yang disebarkan adalah Islam yang washatiyah, tawazzun, tasamuh, dan tidak ekstrem. Inilah ciri keberislaman di Indonesia, dan itu telah ditunjukkan oleh Perti dan Tarbiyah Islamiyah. Mari tetap kita jaga,” tandasnya. (T/imaP001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
Indonesia
Kolom
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat