Hebron, 17 Muharram 1435/ 21 November 2013 (MINA) – Komunitas Tahanan Palestina (PPS) melaporkan tahanan Palestina di penjara Israel Asqalan memulai aksi mogok makan terbuka, setelah tentara Israel menyerang penjara tersebut pada Senin (18/11) dan melukai para tahanan.
Komunitas itu mengatakan ketegangan makin meningkat di dalam penjara setelah para tentara terlihat sedang mempersiapkan serangan lanjutan terhadap para tahanan Palestina, IMEMC yang dikutip MINA (Mi’raj News Agency) melaporkan Kamis (21/11).
PPS menambahkan tentara Israel masuk ke ruangan 15 di dalam penjara itu, dan menggeledah tahanan serta menyerang mereka.
Tentara Israel kemudian masuk ke kamar nomor 13, dan juga melakukan penggeledahan serta menyerang salah seorang tahanan. 13 tahanan yang ada di dalam kamar itu dipaksa keluar kamar setelah selesai digeledah dan diborgol.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Para tentara kemudian memindahkan sejumlah tahanan Palestina ke kamar nomor empat, dimana ruangan ini menjadi tempat bagi tahanan warga Israel yang dipenjara karena tindakan kriminal. Para tahanan dimasukkan ke dalam kamar itu agar bisa menjadi sasaran kejahatan tahanan Yahudi itu.
Sedangkan tahanan Palestina lainnya dimasukkan ke dalam ruang isolasi sendiri, tambah IMEMC.
Alasan mogok makan lainnya adalah karena pihak penjara Israel mencabut hak tahanan untuk dikunjungi keluarganya dan menyita peralatan dan listrik di ruangan mereka, sehingga menambah penderitaan para tahanan Palestina.
Dalam laporaan terkait, PPS mengatakan sidang mogok makan tahanan Palestina Karam Al-Faseesy sedang berlangsung, dan hasil sidangnya mungkin dikeluarkan dalam beberapa hari mendatang.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Al-Faseesy mulai melakukan aksi mogok makan pada 29 Agustus yang memprotes penahanan dirinya tanpa dakwaan yang jelas, khususnya setelah Israel memutuskan untuk memperpanjang penahanannya selama tiga bulan. (T/P012/P03)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan