Jakarta, MINA – Di tengah gelombang tinggi dan malam yang gelap, KRI Sutedi Senoputra (SSA)-378 milik TNI Angkatan Laut menjadi harapan hidup bagi ribuan warga yang terjebak isolasi pascabencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Selasa (2/12/2025) dini hari, kapal perang itu merapat di wilayah Aceh Temiang membawa logistik vital yang sangat dinantikan.
Bukan hanya melakukan debarkasi bantuan, prajurit TNI AL juga menempuh cara paling ekstrem: menggunakan perahu nelayan untuk menjangkau desa-desa yang terputus total dari jalur darat. Lima desa terdampak—Desa Kualabusungkapal (848 jiwa), Kampung Baru (424 jiwa), Gelung (700 jiwa), Paya Udang (2.000 jiwa), dan Muka Sungai Gerok (1.000 jiwa)—menjadi tujuan utama misi kemanusiaan ini. Total 4.972 jiwa mengandalkan suplai tersebut untuk bertahan hidup.
Logistik yang dibawa tidak main-main: 200 sak beras 50 kg (setara 10 ton), 240 liter solar, serta kebutuhan pokok lain seperti gula, minyak, obat-obatan, hingga bahan bakar yang sangat dibutuhkan untuk perahu warga.
Baca Juga: Reuni Akbar 212 Dikawal Ketat, Massa Suarakan Solidaritas untuk Palestina di Monas
“Informasi dari Kepala Desa Temiang menyebutkan kondisi warga sangat kritis. Mereka membutuhkan bahan pokok dan solar secepatnya,” ujar Komandan KRI SSA-378, Letkol Laut (P) Moechammad Soeryo.
Setelah misi Aceh Temiang, KRI SSA-378 akan segera bergerak menuju Lhokseumawe untuk lanjutan operasi kemanusiaan.
Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, menegaskan kembali bahwa seluruh jajaran TNI AL harus menjadi garda terdepan dalam misi kemanusiaan. “Setiap tugas harus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, terutama saat bencana,” tegasnya.
Dengan dedikasi tanpa jeda, TNI AL kembali menunjukkan bahwa laut bukan hanya pemisah pulau, tapi penghubung harapan bagi warga yang tengah berjuang memulihkan hidup. []
Baca Juga: Reuni Akbar 212, KAI Lakukan Berhenti Luar Biasa di Stasiun Jatinegara
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic